TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft memutuskan untuk mengganti nama SkyDrive jadi Onedrive. Keputusan ini dibuat setelah layanan penyimpanan data online itu mengalami gangguan beberapa kali. Namun tentu saja penggantian nama layanan yang sudah ada sejak 2007 ini merupakan hal yang berat bagi Microsoft.
"Tentu saja mengubah nama sebuah produk yang amat kami cintai bukanlah hal mudah. Namun kami percaya dengan nama OneDrive, produk ini tetap bisa memberikan yang terbaik untuk Anda dan mewakili visi kami pada masa depan. Kami sangat bersemangat menunggu apa yang akan terjadi dan kami tak sabar untuk lebih banyak berbagi," tulis pihak Microsoft pada laman resminya.
Penggantian nama ini sudah direncanakan sejak Juli tahun lalu. Saat itu Microsoft dituntut oleh British Sky Broadasting atas tuduhan pelanggaran merek dagang. Kasus ini sempat dibawa ke pengadilan. Namun perusahaan pencipta sistem operasi Windows ini kalah. Microsoft memilih mengganti nama daripada harus mengajukan banding atas putusan tersebut.
SkyDrive sebenarnya fitur penting yang dimiliki Microsoft. Lewat SkyDrive, pengguna PC Windows 8.1 bisa mengaturnya sebagai lokasi penyimpanan umum sehingga semua file bisa dilacak lewat aplikasi pada ponsel Windows atau perangkat lainnya.
Tak hanya mengganti nama, Microsoft kabarnya menambahkan fitur baru pada OneDrive. Namun dengan bergantinya nama SkyDrive, Microsoft juga harus meluncurkan ulang layanan ini dengan nama baru. Dengan begitu, pengguna tahu layanan SkyDrive tidak hilang, hanya berganti nama menjadi OneDrive.
RINDU P HESTYA | TIME
Berita Lain:
Bra Ini Bisa Bantu Temukan Cinta Sejati
Google dan Samsung Mulai Kerja Sama Paten
Jade Rabbit Cina Alami Kelainan Kontrol Mekanik
NSA Manfaatkan Game Angry Birds untuk Curi Data?
Pengguna Aktif Instagram Naik Pesat
