TEMPO.CO , Denpasar: Tidak banyak yang tahu bagaimana BlackBerry (#Blackberry | Research in Motion | RIM) menentukan layak atau tidaknya sebuah aplikasi ditampilkan di toko online BlackBerry World. Untuk menentukannya, mereka memiliki tim khusus yang menyeleksi aplikasi dari pihak ketiga.
Salah satu tim penyeleksi, berkantor di Global Application Content Reviw di Denpasar, Bali. Kantor serupa, salah satunya juga ada di Kanada, negara asal BlackBerry. Tim di Bali, terdiri dari 25 orang yang bertugas menyeleksi aplikasi dari seluruh dunia. Berikut tahap yang mereka lakukan sebelum aplikasi ditawarkan di BlackBerry World.
Pertama, memeriksa laporan aplikasi yang ditawarkan pengembang. Dalam sehari, terdapat puluhan ribu aplikasi. "Jumlah tersebut bisa berubah-ubah, namun dapat mencapai sekitar 50 ribu," ujar Director of Business Strategy BlackBerry, Winnie Ho, di Denpasar, Selasa 28 Januari 2014 lalu.
Berikutnya, setelah menerima laporan, tim akan melakukan update. Selanjutnya adalah melakukan uji coba aplikasi. "Proses ini mengamati seperti apa aplikasi yang ditawarkan pengembang," kata Winnie.
Saat melakukan proses uji coba, secara teknis aplikasi harus memenuhi tiga syarat yaitu bebas virus, malware, serta tautannya dapat dibuka. "Syarat lain yang juga menentukan yaitu tidak mengandung pornografi," ucap Winnie.
Kemudian, tim akan mencocokkan kesesuaian format dengan sistem operasi yang dijalankan BlackBerry. "Harus dapat dipastikan apakah dijalankan untuk OS 10 atau lainnya," kata Winnie.
Selanjutnya adalah melakukan pengecekan ulang sesuai dengan panduan dan standar yang ditetapkan. Proses terakhir yaitu menentukan layak atau tidaknya aplikasi ditawarkan di BlackBerry World.
Winnie mengatakan, jika tidak ada kendala teknis, aplikasi yang ditawarkan dapat disetujui dalam satu hari. Sedangkan bagi aplikasi yang ditolak, tim akan menjelaskan alasannya. "Kami tidak mungkin menolak aplikasi tanpa alasan yang jelas," ujar dia.
Vice President Global Alliances and BlackBerry Ecosystem, Martyn Mallick menilai cara seleksi tersebut sangat efisien, mengingat tingginya minat pengembang di seluruh dunia dalam menawarkan aplikasi. "Kami sudah melakukan cara itu dalam jangka waktu lama dan terbukti hasilnya baik," katanya.
Terlebih, dengan hadirnya update OS 10.2.1 yang dapat menjalankan aplikasi Android. "Ini menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi pengembang untuk menawarkan aplikasi lintas platform," ucap Mallick.
Dia mengatakan, selain pengembang, mitra bisnis BlackBerry di Indonesia memberikan sambutan positif terhadap kehadiran update sistem operasi teranyar itu. Sebabnya, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna BlackBerry terbanyak di dunia.
Update OS 10.2.1 sudah bisa diunduh sejak Rabu, 29 Januari 2014. Sistem operasi ini mendukung aplikasi yang berbasis Android. Lewat OS 10.2.1, BlackBerry juga melakukan penyempurnaan di sejumlah fitur, di antaranya FM radio, notifikasi, dan keamanan.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Lainnya:
Anggoro 'Cicak-Buaya' Ditangkap di Shenzhen
Ibas Takut Komentari Anas Urbaningrum
PDIP: Wali Kota Risma Tak Boleh Mundur
Banjir di Jakarta Hari Ini Diperkirakan Jam 8-10
Anas Simpan Aset Rp 2 Triliun di Singapura?
Katulampa 230 Cm, Jakarta Banjir Lagi Pagi Ini