TEMPO.CO , Jakarta - Melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan pada pekan kemarin menimbulan ekspektasi negatif atas pergerakan saham. Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada memprediksi pekan ini indeks masih melemah bila tidak didukung oleh sentimen positif berupa membaiknya data-data makro ekonomi.
Sepanjang pekan depan ia memperkirakan indeks berada pada rentang support 4269-4325 dan resisten 4448-4476. “Pada perdagangan Senin, indeks belum kuat mengkonfirmasi penguatan lanjutan, cenderung datar terutama mengantisipasi rilis data-data makro dalam negeri,” kata Reza dalam analisanya untuk Senin, 3 Februari 2014.
IHSG berbalik melemah sepanjang sepekan kemarin sebesar 18,59 poin (-0,24 persen), lebih rendah dari sebelumnya yang naik 25,11 poin (0,57 persen). Dalam empat hari perdagangan, laju IHSG terlihat kurang bertenaga meskipun di akhir pekan masih bertengger di zona hijau. Akan tetapi, upaya IHSG untuk bertengger di zona hijau dalam 2 hari terakhir belum dapat membayar lunas penurunan yang telah terjadi sejak awal pekan.
Semua indeks utama terpangkas yang dipimpin indeks DBX (-1,04 persen) dan diikuti LQ45 (0,71 persen), dan MBX (0,32 persen). Sementara indeks sektoral tercatat variatif di mana penguatan hanya dialami indeks industri dasar yang naik 1,56 persen diikuti infrastruktur (1,22 persen), dan manufaktur. Sementara pelemahan dialami indeks pertambangan (-3,75 persen), perkebunan (-1,96 persen), dan aneka industri (-1,60 persen).
Begitu juga dengan rupiah, minggu kemarin melanjutkan pelemahan dari pekan sebelumnya setelah sejumlah mata uang regional kembali melemah terimbas aksi jual masif dengan makin dekatnya pertemuan FOMC Amerika untuk membahas kemungkinan dilakukannya tapering off lanjutan. (Baca: Disodok Isu Tapering Off, Rupiah Melemah).
ANANDA PUTRI
Berita Lainnya:
Gita Terseret Beras Ilegal, Ini Pembelaan Istana
Kampanye ke Tegal, Rhoma Irama Naik Helikopter
Alasan PKS Tak Tentukan Satu Kandidat Capres
Ini 10 Tokoh Pesaing Berat Jokowi
Mahfud Md: Saya Yang Usul Rhoma Irama Jadi Capres