Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NASA Temukan Planet 'Labil' Musim  

image-gnews
(dari kiri) Kepler-22b, Kepler-69c, Kepler-62e, Kepler-62f dan bumi. Abc15.com
(dari kiri) Kepler-22b, Kepler-69c, Kepler-62e, Kepler-62f dan bumi. Abc15.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bayangkan Anda tinggal di planet dengan musim yang sangat tidak menentu atau labil. Tentu akan terasa aneh. Namun planet seperti itu rupanya benar-benar ada. 

Demikian hasil penemuan terbaru Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) dengan teleskop antariksa Kepler, seperti dilansir HubbleSite, Rabu, 5 Februari 2014.

Planet bernama Kepler-413b itu cukup unik. Ia berputar dan bergetar liar pada sumbu putarnya. Kemiringan sumbu putar planet ini bervariasi hingga lebih dari 30 derajat selama 11 tahun.

Sekadar perbandingan, kemiringan sumbu rotasi Bumi adalah 23,5 derajat selama lebih dari 26 ribu tahun. Para peneliti kagum bahwa Kepler-413b sangat dinamis dalam kurun waktu manusia.

"Inilah yang memicu perubahan musim yang cepat dan tidak menentu pada Kepler-413b," kata Veselin Kostov, peneliti utama pada misi pengamatan ini.

Kepler 413-b terletak 2.300 tahun cahaya di konstelasi Cygnus. Planet ini mengelilingi sepasang bintang kerdil berwarna jingga dan merah setiap 66 hari. Orbit Kepler 413-b di seputar dua bintang tampak goyah karena bidang orbitnya miring 2,5 derajat terhadap bidang orbit pasangan bintang. Jika dilihat dari Bumi, orbit planet itu bergerak naik-turun.

Teleskop Kepler, dikenal sebagai teleskop pemburu planet, menemukan planet baru dengan memperhatikan peredupan bintang ketika sebuah planet transit atau melintas di depan bintang itu. Biasanya planet transit seperti jarum jam. Para astronom menggunakan Kepler untuk menemukan goyangan ketika mereka menemukan pola transit yang tidak biasa pada Kepler-413b.

Kostov mengatakan, berdasarkan data Kepler selama 1.500 hari, mereka melihat tiga transit pada 180 hari pertama alias satu transit setiap 66 hari. Mereka kemudian menemukan 800 hari tanpa transit sama sekali. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Setelah itu kami melihat lima transit secara berturut-turut," kata Kostov menerangkan "polah" unik Kepler-413b.

Sayangnya Kepler-413b bukanlah planet layak huni. Selain karena musimnya berubah-ubah, planet ini masih terlalu hangat. Suhunya terlalu tinggi karena mengorbit sangat dekat dengan dua bintang kerdil sehingga tidak dapat mempertahankan keberadaan zat cair, syarat utama planet layak huni.

Lagi pula Kepler-413b bagaikan super Neptunus, sebuah planet gas raksasa dengan massa sekitar 65 kali dari Bumi, sehingga tidak ada permukaan yang dapat dipijak.

HUBBLESITE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita Lain:
Ini Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy S5
HTC One 2 Bakal Jadi Pesaing Galaxy S5
10 Tahun, Facebook Masih Berjaya
Ilmuwan: Hanya Ada Empat Emosi Dasar Manusia
Facebook Dituduh Jiplak Aplikasi Paper

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

43 hari lalu

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.


Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.


Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Ilustrasi luar angkasa
Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.


Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Kapal Ulang-alik Atlantis meluncur ke luar angkasa untuk terakhir kalinya pada 8-7, 2011. Atlantis, salah satu pesawat ulang-alik milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. REUTERS/Bill Ingalls/NASA/Handout
Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.


AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko


BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2022 memberikan penghargaan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture kepada Dr. Orbita Roswitiarti M.Sc yang memiliki rekam jejak di bidang penerbangan dan antariksa serta memberikan banyak manfaat yang berarti. (BRIN)
BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.


Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Messier 15 (NASA, ESA)
Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.