TEMPO.CO, Serang - Isu tsunami bakal terjadi di wilayah Banten tersebar beberapa hari ini. Akibatnya, masyarakat Kota dan Kabupaten Serang Banten ketakutan. Apalagi air laut di Pantai Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, sempat surut sejauh 20 meter dari bibir pantai pada Selasa, 4 Februari 2014.
"Isu tunami beredar di masyarakat, membuat banyak orang takut," ujar Nurudin, penduduk Kota Serang, Jumat, 7 Februari 2014.
Nurudin sendiri mendapatkan pesan tak bertuan yang menyebarkan isu tsunami. Isinya, "Baca Penting!! Akan terjadi tsunami di Karangantu, Kota Serang, Banten. Air laut tiba-tiba surut 1 kilometer dari bibir pantai."
Mufti, 41 tahun, penduduk Karangmulya, Karangantu, mengatakan fenomena air laut itu bukanlah surut, melainkan pendangkalan. "Bukan surut, ini pendangkalan dan sering terjadi ketika ombak tinggi dan angin kencang," kata Mufti, yang rumahnya sekitar 20 meter dari bibir pantai. "Ombak itu bawa lumpur ke pantai, tetapi lumpurnya tidak kembali ke laut. Hanya airnya saja."
Kepala Seksi Pusat data dan Informasi Badan Meteoroligi, Klimatologi, dan Geofisika Serang, Tri Tjahyo mengatakan surutnya air di Pantai Karangantu merupakan hal aneh. Dia sendiri tidak mengetahui dari mana asal lumpur dan belum pernah lihat kondisi laut surut seperti ini.
Namun, dia menyatakan bila surutnya air laut di Pantai Karangantu tidak akan mengakibatkan tsunami. Sebab, itu hanya pengendapan lumpur. "Surutnya Pantai Karangantu bukan tanda akan terjadi tsunami. Kami mengimbau kepada warga supaya jangan panik," kata Tri.
WASI'UL ULUM
Terpopuler:
TNI AL Tak Gubris Protes Singapura
Menko Djoko: Singapura Harusnya Tak Intervensi
KPK Minta Pendaftar Haji Tak Perlu Setor Uang
Ahok: Saya Sudah Diwakafkan...
Soal Imigran Gelap, Australia Geram kepada Indonesia