TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero ) Tbk, Maryono, menargetkan pertumbuhan kredit perumahan pada 2014 meningkat 17-18 persen. Pada 2013, Rp 87 triliun dari total kredit perumahan disalurkan untuk mendukung pembiayaan perumahan rakyat.
Menurut Maryono, penyaluran kredit pada 2013 berjalan cukup baik, khususnya KPR, baik nonsubsidi maupun subsidi. “Walau kondisi hujan dan banyak banjir, sampai sekarang pembayaran KPR lancar tidak banyak mendapat masalah,” ujar Maryono saat ditemui seusai pemaparan kinerja triwulan IV tahun 2013 BTN, Jakarta, 10 Februari 2014.
Maryono menambahkan, dari Rp 87 triliun kredit yang disalurkan BTN sepanjang 2013, perumahan bersubsidi mendapat Rp 28 triliun, sementara perumahan nonsubsidi memperoleh Rp 39,54 triliun. Lalu, sekitar Rp 11,82 triliun digunakan untuk konstruksi, Rp 7,19 triliun untuk kredit menyangkut perumahan, dan Rp 13,46 triliun untuk segmen non-perumahan.
“Pendapatan bunga Bank BTN dari sektor KPR nonsubsidi pada 2013 masih yang terbesar, yaitu 10-25 persen, sedangkan untuk KPR subsidi 7,25 persen,” ujar Maryono.
Menurut dia, BTN akan tetap memberi dukungan pada program perumahan yang ditetapkan pemerintah. Perusahaan ini akan terus berupaya untuk memiliki peran lebih besar dalam industri perumahan rakyat ini.
“Sejauh ini perseroan masih melihat program pemerintah dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) perlu didukung oleh semua pihak, Bank BTN menjadi pendukung utama progran FLPP pada 2013,” ujar Maryono.
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler:
Buntut Usman Harun, RI Mundur dari Singapore Airshow
Gadis Ini Nekat Cuit Foto Selfie Bugilnya
Publik DKI Lebih Pilih Mega Ketimbang Jokowi
Busway Baru Jokowi dari Cina Barang Bekas?