TEMPO.CO, Surabaya - General Manager PT Angkasa Pura I Trikora Harjo mengatakan akibat gangguan debu erupsi Gunung Kelud semua maskapai yang akan berangkat dari Bandara Juanda mengalami penundaan (delay). Operasional bandara untuk sementara waktu juga dihentikan karena peralatan navigasi tertutup debu.
Meski terganggu debu, pengoperasian perdana Terminal 2 Juanda yang dimulai Jumat pagi ini tetap dilaksanakan. Menurut Trikora, baik di Terminal 1 maupun Terminal 2 untuk sementara jadwal penerbangan ditunda sampai cuaca membaik.
"Kami bersyukur karena pagi ini pengoperasian perdana Terminal 2. Sayangnya penerbangan perdana tidak bisa diberangkatkan karena cuaca buruk," kata Trikora, Jumat, 14 Februari 2014.
Station Manager Garuda Indonesia di Juanda, Taufik Kusni, membenarkan bahwa pesawatnya delay akibat debu vulkanik letusan Gunung Kelud. "Ketinggian debu pada saat ini mencapai 46 ribu kaki. Padahal kami biasanya terbang di ketinggian 29-30 ribu kaki," kata Taufik.
Dengan kondisi debu seperti itu, kata dia, tidak akan ada penerbangan dalam waktu dekat. Taufik juga tidak bisa memastikan kapan Garuda akan terbang. "Meskipun penerbangan perdana di T2, kami belum bisa terbang karena kondisi alam buruk. Kami masih menunggu cuaca alam membaik," kata taufik.
MOHAMMAD SYARRAFAH
TERPOPULER:
Video Ustad Hariri di Youtube Bikin Geger
Injak Kepala Orang, Ustad Hariri Menyesal
Tak Hanya Alphard Kado Adik Atut ke Jennifer Dunn
Ustad Hariri Sibuk Ceramah Setelah Video Beredar