TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar pukul 18.00 WIB, antrean di loket tiket sudah memanjang sekitar 150 meter. Antrean ini bubar seketika saat corong pengeras suara pengumuman di Stasiun mengumumkan bahwa, "Tiket kereta jurusan Jogja, Semarang, Surabaya dan sekitarnya sudah habis."
Kepala Humas Daerah Operasional I PT KAI Agus Komarudin mengatakan, biasanya dalam akhir pekan, situasi Stasiun Gambir memang tak berbeda dengan situasi pada saat ini. Namun yang membedakan, situasi kali ini banyak penumpang dadakan yang belum memesan tiket. "Dan mereka berharap masih ada beberapa bangku kosong dari penumpang sebelumnya yang batal," kata Agus. "Tapi ternyata tidak ada dan mereka kecewa." (Baca:281 Penerbangan Dibatalkan karena Letusan Kelud)
Menurut Agus, pihaknya tidak akan mendatangkan kereta tambahan. Meski tejadi lonjakan penumpang sehubungan dengan pengalihan transportasi dari pesawat ke kereta api akibat debu vulkanik erupsi Gunung Kelud. "Kapasitas angkut kami idealnya sudah seperti ini," kata Agus, saat ditemui di Stasiun Gambir, Jumat, 14 Februari 2014.
Dalam sehari, Agus melanjutkan, daya angkut sudah dibatasi dan hanya mampu membawa 25,064 penumpang. "Kalau sudah melebihi itu, kami tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin banyak dari penumpamg kecewa," kata Agus.
Agus mengatakan dalam setiap hari, terdapat 50 rangkaian kereta yang diberangkatkan dari Jakarta menuju daerah Jawa Barat, Tengah, dan Timur. Adapun rinciannya sebanyak 26 rangkaian kereta kelas eksekutif/bisnis diberangkatkan dari Stasiun Gambir, 15 rangkaian kereta kelas ekonomi AC diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen, 6 rangkaian dari Stasiun Kota, dan 3 rangkaiannya lainnya dari Stasiun Tanjung Priok.
Dari 50 perjalanan itu, sebanyak 13 rangkaian KA menuju Jawa Timur, 25 rangkaian menuju Jawa Tengah, dan 12 rangkaian menuju Jawa Barat.
REZA ADITYA
Terkait:
Kelud Meletus, Maskapai Australia Menunda Terbang
Sosok Mbah Rono, Kepala Badan Geologi yang Baru
Abu Vulkanik Lapisi Rel, Kereta Tiba Terlambat
Pengungsi Gunung Kelud Tersebar di 172 Titik