TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Humas Daerah Operasional I PT KAI Agus Komarudin mengatakan debu vulkanik akibat erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur, sangat menggangu perjalanan kereta api.
Saat sudah memasuki wilayah Jawa Tengah, menurut Agus, banyak masinis yang mengeluh. "Sebab jarak pandang hanya 10 meter," kata Agus, saat ditemui di Stasiun Gambir, Jumat, 14 Februari 2014. (Baca:281 Penerbangan Dibatalkan karena Letusan Kelud)
Tebalnya debu membuat laju kereta pun diperlambat. "Yang biasanya 90 kilometer per jam ini hanya menjadi 40 kilometer per jam saja," ujar Agus.
Dengan demikian, waktu tiba di.stasiun tujuan pun mengalami keterlambatan. Agus mengatakan, keterlambatan ini mencapai 60 menit. "Baik ke arah Jawa maupun arah Jakarta pasti mengalam keterlambatan,.karena ya itu laju kereta menjadi pelan saat melewati wilayah debu tebal," ujarnya.
Untuk memberikan kenyamanan, kata Agus, PT KAI memberikan masker kepada tiap-tiap penumpang yang menuju arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Karena kami ingin memberikan siaga kepada penumpang saat tiba di daerah dengan debu vulkanik yang tebal," kata Agus. "Begitu juga bagi penumpang dari arah sebaliknya, kami menyediakan masker full dengan kacamata."
REZA ADITYA
Terkait:
Kelud Meletus, Maskapai Australia Menunda Terbang
Sosok Mbah Rono, Kepala Badan Geologi yang Baru
Abu Vulkanik Lapisi Rel, Kereta Tiba Terlambat
Pengungsi Gunung Kelud Tersebar di 172 Titik