TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta bersama personel kepolisian dan TNI pagi ini, Sabtu, 15 Februari 2014, mulai melakukan aksi bersih-bersih sisa abu vulkanik Gunung Kelud yang menyelimuti Yogyakarta sejak Jumat, 14 Februari 2014.
Pantauan Tempo, pembersihan hari pertama abu Kelud itu difokuskan mulai poros jalan dari Mangkubumi-Malioboro-hingga titik nol kilometer. Untuk aksi pembersihan itu pun, lalu lintas sepanjang Malioboro ditutup dan arus dialihkan ke arah Pasar Kembang (barat) dan Kotabaru (timur).
"Dari koordinasi pagi ini, poros Malioboro prioritas pertama pembersihan karena merupakan pusat perekonomian," kata Kepala Kepolisian Kota Besar Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Polisi Slamet Santoso saat ditemui Tempo di sela memimpin aksi bersih abu di Malioboro.
Posisi jalanan Malioboro sebagai pusat perekonomian di Yogyakarta dinilai vital dan perlu mendapatkan penanganan terlebih dahulu karena potensi gangguan keamanannya tinggi. "Jika di sini terjadi (gangguan keamanan), gampang menyebar ke semua titik, harus pulih dulu," kata dia. (Baca: Kelud Meletus, Pemesanan Paket Wisata Banyak Batal)
Selain menjadi pusat pertokoan dan perhotelan, Malioboro juga berdekatan dengan sentra lain seperti pusat transportasi kereta api dan perkantoran pemerintah.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan abu di Malioboro susah dibersihkan karena ketebalannya cukup tinggi mencapai 4 sentimeter. "Sekali semprot tidak cukup, harus berkali kali dan kebutuhan air banyak," kata dia. (Baca: Waspada, Abu Kelud Merusak Mesin Mobil)
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terkait:
Yogya Gunakan Abu Kelud Sebagai Pengurai Organik
Di Kediri, Pasir Kelud Jadi Bahan Bangunan