TEMPO.CO , Depok:Dua jalan bebas hambatan di Depok, Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) dan Depok-Antasari (Desari), hingga saat ini masih bermasalah pada pembebasan lahan warga. Meski begitu, rencana pengoperasian dua itu tetap ditargetkan pada tahun 2015. Saat ini, hanya tol Cijago seksi I yang sudah dioperasikan sejak Februari 2012, lalu. Cijago seksi II masih dalam tahap pengerjaan sambil pembebasan lahan dan seksi III belum tersentuh sama sekali. Sementara Tol Desari masih dalam tahap pembebasa lahan.
"Pengerjaan tol Desari segara dimulai, rencana April ini akan dikerjakan tahap pertamanya dari Cilandak Barat sampai Pangkalan Jati Baru," kata Perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum untuk pembebasan lahan Tol Desari, Ambardi Efendi, kepada Tempo, Jumat, 14 Februari 2014.
Pengerjaan tol Desari sepanjang 22,82 kilometer, kata dia, akan dilakukan tiga tahap. Tahap selanjutnya nantinya akan dikerjakan sambil melakukan pembebasan lahan hingga ke Bojong Gede. "Kami targetkan pengoperasian sebagiannya pada akhir 2015, mudahan bisa," katanya.
Tol Desari akan memakan 3.213 ruas bidang tanah milik warga di delapan kelurahan. Rincian tanah yang akan dibebaskan adalah Kelurahan Pangkalan Jati sebanyak 509 bidang tanah; Gandul 98 bidang tanah, Krukut 720 bidang; Grogol 402 bidang; Rangkapan Jaya Lama 327 bidang; Rangkapan Jaya Baru 572 bidang; Cipayung 375 bidang; dan Cipayung Jaya 278 bidang. "Yang sudah dibebaskan di Gandul sudah lebih dari 90 persen; Pangkalan Jati Baru sudah 50 persen, Grogol 50 persen, Sekarang baru mulai di Krukut," kata Ambardi.
Ambardi mengakui, saat ini tidak ada penolakan yang berarti dari warga Krukut. "Kendalanya di teknis, seperti proses administrasi surat tanah," katanya. Kendala pembebasan, kata dia, masih seperti biasa yaitu warga meminta harga yang lebih besar dari ketentuan tim apresial dari Rp 700 ribu hingga Rp 3 juta. "Tapi masih prosesnya (di Krukut), sudah pengumuman."
Lurah Kerukut, Muhammad Reza membenarkan kendala pembebasan tanah di Kelurahannya adalah selisih harga. "Warga maunya rata-rata Rp 3 juta," katanya. Menurut dia, warga yang hendak komplain atau menolak harga dari tim apresial bisa langsung ke Posko P2T yang didirikan. "Kalau keberatan langsung ke sana, di kelurahan mereka hanya ngurus surat-surat."
Sementara, tol Cijago sepanjang 14,64 Kilometer ditargetkan rampung hingga seksi III pada akhir 2015 mendatang. Seksi I sepanjang 3,7 Kilometer atau dari tol Jagorawi ke Jalan Raya Bogor berhasil dioperasikan pada Januari 2012 silam. Saat ini sedang dikerjakan seksi II sepanjang 6 kilometer dari Jalan Raya Bogor hingga Kukusan Beji. "Lahan yang sudah dibebaskan untuk seksi II sebanyak 82 persen dan ditargetkan tahun 2014 ini seksi II beraoperasi," kata anggota P2T tol Cijago, Tito A Riadi.
Pengerjaan tahap II ini membutuhkan 53,01 hertar tanah. Berada di Kelurahan Cisalak 484 bidang (13,81 ha); Bahti Jaya 340 bidang (6,82 ha); Mekar Jaya 50 bidang (5,56 ha); Kemirimuka 504 bidang (11,48 Ha); Kukusan Beji 177 bidang (15,35 Ha). "18 persen yang belum selesai kebanyakan di Kukusan karena masih dalam proses," katanya.
Sementara seksi III sepanjang 4,94 Kilometer atau dari Jalan Raya Kukusan, Beji sampai ke Cinere, Limo masih dalam proses pembebasan tanah. Tanah yang dibutuhkan dalam seksi III ini sebanyak 46,18 hektar yang merupakan milik warga. Sejumlah tanah itu berada di Kelurahan Tanah Baru 303 bidang (19,54 Ha); Kerukut 200 bidang (9,57 Ha); Limo 413 bidang (14,96 Ha); Cinangka 100 bidang (2,09 Ha). "Semuanya masih dalam proses inventaris, pengukuran oleh BPN, nanti akan keluar harga tanah, lalu muswarah dengan warga," katanya.
Meski begitu, khusus wilayah Kerukut sudah ada musayawarah. Daerah itu dipercepat pembebasannya karena merupakan tempat bertemunya dua jalan tol, Desari dan Cijago. Namun, kata dia, yang sudah dilakukan pembayaran hanya pada lahan yang terkena tol Desari. "Kerukut sudah ada pembayaran, karena ketemu dua tol, yang sudah dibayarkan masuk wilayah Desari," katanya. Dua tol yang betermu di Krukut nantinya akan membentuk semacam bundaran Junction. "Di sana nanti ada junction, lumayan luas dan lebar."
ILHAM TIRTA
Berita Lain
Polisi Depok 'Panen' Motor Pretelan
Aher: Orang Sunda Boleh Jadi Capres
Erupsi Gunung Kelud Mereda
MUI : Ustad Hariri Belum Siap Jadi Ustad
Gunung Kelud Pernah Sapu 10.000 Jiwa