TEMPO.CO, Semarang - Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Semarang menyelidiki pemasangan gambar calon legislator dari Partai Demokrat, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya--biasa disapa Yoyok Sukawi. Gambar Yoyok terpampang pada tiket pertandingan sepak bola antara PSIS dan timnas U-19 yang digelar Jumat malam, 14 Februari 2014. Caleg DPRD provinsi dari daerah pemilihan I Jawa Tengah itu diduga sengaja memanfaatkan pertandingan itu sebagai ajang sosialisasi pencalonannya.
"Penyelidikan untuk menemukan apakah masuk kategori pelanggaran atau tidak," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kota Semarang, Sri Wahyu Ananingsih, Ahad, 16 Februari 2014. (Baca juga: Timnas U19 Vs PSIS Tiket Dipasangi Foto Caleg)
Sri Wahyu menyatakan sedang mengumpulkan data dan bukti keterlibatan Yoyok Sukawi dalam pemasangan gambar tersebut. Hasil penyelidikan Panwaslu Kota Semarang akan diumumkan pada Senin, 17 Februari 2014. "Kami juga sudah melapor ke Badan Pengawas Pemilihan Umum provinsi (Jawa Tengah). Itu juga wilayah mereka karena yang bersangkutan caleg provinsi," kata Sri Wahyu.
Sri Wahyu menjelaskan dugaan awal Panwaslu Kota Semarang adalah caleg dari Demokrat itu menggunakan fasilitas pemerintah untuk berkampanye. Meski begitu, ia masih mempelajari dua hal, yakni kemungkinan PSIS menggunakan anggaran belanja negara dan apakah Stadion Jatidiri bisa disewakan. "Sedangkan dari tiketnya, ada nama dan foto tanpa ada ajakan dengan gambar mencoblos," katanya.
Foto anak mantan Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip itu ditemukan pada tiket laga uji coba PSIS Semarang vs timnas U-19 Jumat malam lalu. Tiket itu beredar hingga ribuan lembar ke penonton yang telah membelinya agar bisa masuk ke Stadion Jatidiri, tempat pertandingan digelar.
Yoyok Sukawi menyatakan siap menjelaskan keberadaan foto dirinya kepada Panwaslu. Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah itu beralasan pemasangan foto dirinya pada tiket sudah terjadi sejak lama. "Itu budaya lama, karena saya pengurus PSIS (sebagai CEO Mahesa Jenar)," kata Yoyok.
EDI FAISOL
Berita lain:
Inilah Kondisi Gedung yang Diledakkan Usman-Harun
Mengapa Rupiah Menguat Paling Tajam Se-Asia?
BNPB: Abu Kelud Keluar dari Jawa dan Sumatera
Pristono: Harga Bus Transjakarta Ditentukan BPPT
Krakatau Menggeliat, Gempa Vulkanik 212 Kali