Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Relokasi Korban Pergerakan Tanah Cianjur Disiapkan  

image-gnews
Rumah ini bergeser hampir 100 meter akibat terbawa tanah yang bergerak usai terjadi longsor di Kampung Cigedogan, Desa Mekarmulya, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, (29/01). Tempo/Deden Abdul Aziz
Rumah ini bergeser hampir 100 meter akibat terbawa tanah yang bergerak usai terjadi longsor di Kampung Cigedogan, Desa Mekarmulya, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, (29/01). Tempo/Deden Abdul Aziz
Iklan

TEMPO.CO, Cianjur - Sebanyak 152 keluarga korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cigedogan, Desa Mekarmulya, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan segera direlokasi. Mereka akan menempati lahan hibah 5 hektare milik sebuah perusahaan swasta. Selain itu, setiap rumah akan mendapat bantuan Rp 10 juta. (Baca juga: Korban Longsor Cianjur Masih Mengungsi)

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur Asep Suhara mengatakan pengungsi korban bencana longsor di Cikalongkulon masing-masing akan mendapat jatah 100 meter persegi untuk membangun rumahnya kembali. "Sekarang kami lagi persiapan untuk relokasi warga di Kampung Cigedogan. Ada satu perusahaan yang menghibahkan tanahnya untuk dibangun pemukiman penduduk seluas 5 hektare," ujar Asep di Cianjur, Selasa, 18 Februari 2014.

Asep mengatakan warga yang direlokasi hanya perlu mengganti tanah garapan milik petani. Sebab, sebagian tanah milik perusahaan itu sudah dijadikan lahan pertanian. Nantinya, warga tinggal menggantinya dengan sebagian dana bantuan yang diberikan.

BPBD Cianjur akan membantu pembangunan rumah agar warga korban pergeseran tanah tidak asal membangun. Namun jika ada warga yang sudah pindah ke tempat lain dan tidak ingin direlokasi ke tempat yang sudah disediakan, BPBD Cianjur tidak akan memberinya santunan.

Dalam pembangunan pemukiman ini, BPBD Cianjur sudah meminta bantuan kepada Dinas Bina Marga Kabupaten Cianjur untuk melakukan perataan di lahan yang akan dijadikan permukiman. Selain rumah, juga akan dibuatkan jalan, MCK, tempat beribadah, dan sekolah.

"Bangunan SD yang di Cigedogan sudah tidak bisa ditempati lagi. Jadi nanti kami akan bangunkan gedung sekolah yang baru di lahan relokasi yang sudah di sediakan itu. Namun pembangunan jalan, MCK, dan sekolah itu akan dilakukan secara bertahap," ujarnya.

Menurut Asep, pergerakan tanah di Kampung Cigedogan masih terjadi sampai sekarang secara perlahan-lahan. Kini panjang pergerakan sudah mencapai 3 kilometer dengan luas masing-masing pergerakan 500-600 meter. Bahkan pada saat ini, Sungai Cidadap sudah tertutup longsoran tanah sepanjang 100 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tak hanya itu, pergerakan tanah juga hampir sampai ke desa sebelah, tapi masih terhalang dengan sungai kecil yang membatasi kedua desa tersebut. Kami harap warga masih tetap waspada," kata Asep.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita lain:
Siapa M, Pria Penyuntik Heroin ke Tangan Roger?
Ahok Soal Jakarta Monorail: Tak Sanggup, Ya Disetop
Ditanya Seleb di Sekitar Suaminya, Airin Hanya...
Menunggu 9 Jam, Pengungsi Hanya Ditemui SBY 10 Menit
Rupiah Kembali Paling Perkasa Se-Asia  

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kota Bekasi Antisipasi Permukaan Tanah Turun, Caranya?

31 Januari 2019

Pekerja membuat sumur resapan di kawasan Kuningan, Jakarta, (12/11). Pembuatan 2000 sumur resapan bertujuan agar air hujan lebih cepat diserap tanah sehingga Jakarta terhindar dari banjir. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Kota Bekasi Antisipasi Permukaan Tanah Turun, Caranya?

Pemerintah Kota Bekasi mulai mengantisipasi menyusutnya cadangan air akibat pembangunan yang masif dan yang bisa memicu ancaman permukaan tanah turun.


UI: Permukaan Tanah di Jakarta Utara Ambles 11 Cm Per Tahun

4 Desember 2018

Pekerja tengah membuat beton pemecah ombak di kawasan Cilincing, Jakarta, 3 Agustus 2017. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menanggapi serius akan ancaman penurunan permukaan tanah dan banjir rob di utara Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
UI: Permukaan Tanah di Jakarta Utara Ambles 11 Cm Per Tahun

Peneliti Universitas Indonesia (UI) menyatakan permukaan tanah turun 11 sentimeter per tahun di Jakarta Utara.


Prediksi Jakarta Tenggelam, Menteri PUPR Sepakat Pendapat Prabowo

22 November 2018

Pengendara motor melintasi banjir rob di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, 31 Januari 2018. Permukaan air laut mulai naik menjelang fenomena Super Blue Blood Moon malam nanti. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Prediksi Jakarta Tenggelam, Menteri PUPR Sepakat Pendapat Prabowo

Menteri PUPR Basuki Hadimulyono sepakat dengan pernyataan Prabowo Subianto tentang potensi Jakarta tenggelam pada 2025.


Kata Anies Soal Prabowo Sebut 2025 Bundaran HI Jadi Laut

22 November 2018

Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Anies Baswedan usai dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 di Istana Negara, Jakarta, 16 Oktober 2017. TEMPO/Subekti.
Kata Anies Soal Prabowo Sebut 2025 Bundaran HI Jadi Laut

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis pernyataan Prabowo Subianto soal air laut akan mencapai Bundaran HI pada 20125 tak akan terjadi.


Di Kota Depok, Permukaan Tanah Turun 0,3 Sentimeter Tiap Tahun

29 Mei 2018

Para pengendera melewati tulisan
Di Kota Depok, Permukaan Tanah Turun 0,3 Sentimeter Tiap Tahun

Pemerintah Kota Depok telah mengambil langkah antisipasi untuk mencegah permukaan tanah turun.


Sandiaga Uno: Tanah Ambles 60 Cm per Tahun karena Air Disedot

15 Maret 2018

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat mengecek JakGrosir, di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, 11 Januari 2018. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap agar harga sembako tetap stabil  dan tidak ada kenaikkan yang begitu tinggi. TEMPO/ Naufal Dwihimawan Adjiditho
Sandiaga Uno: Tanah Ambles 60 Cm per Tahun karena Air Disedot

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menjelaskan, tanah ambles di Jakarta sebesar 60 cm tiap tahun karena penyedotan air tanah.


Ahli ITB Sebut Solusi Penurunan Tanah Jakarta Belum Terpecahkan

25 Juli 2017

Ilustrasi Gedung-gedung bertingkat di Jakarta. TEMPO/Fardi Bestari
Ahli ITB Sebut Solusi Penurunan Tanah Jakarta Belum Terpecahkan

Masyhur Irsyam mengatakan, sepanjang pantai utara Jawa dari Surabaya hingga Jakarta mengalami penurunan tanah.


Sebagian Pengungsi Tanah Retak di Ponorogo Pindah ke Lokasi Aman  

11 April 2017

Tim SAR gabungan mencari korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Ponorogo, Jawa Timur, 7 April 2017. Bukan hanya Brian, seorang teman sekolahnya juga kehilangan ibu dan adiknya dalam longsor. ANTARA/Zabur Karuru
Sebagian Pengungsi Tanah Retak di Ponorogo Pindah ke Lokasi Aman  

Sumani mengatakan petugas akan memasang alat untuk memantau pergerakan tanah.


Tebing Longsor di Tasikmalaya, 1 Warga Tewas  

7 Januari 2015

Ilustrasi jalan amblas / longsor. ANTARA/Syafril Adriansyah
Tebing Longsor di Tasikmalaya, 1 Warga Tewas  

Saat kejadian, korban tewas yang bernama Ma'mun bin Madsair, 73 tahun, sedang memperbaiki irigasi di kampungnya.


Tanah Bergerak, Puluhan Warga Tasikmalaya Mengungsi

14 Juli 2014

Rumah ini bergeser hampir 100 meter akibat terbawa tanah yang bergerak usai terjadi longsor di Kampung Cigedogan, Desa Mekarmulya, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, (29/01). Tempo/Deden Abdul Aziz
Tanah Bergerak, Puluhan Warga Tasikmalaya Mengungsi

Kasus tanah bergerak terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, yakni di Kecamatan Cikatomas, Cigalontang, Taraju, dan Salawu.