TEMPO.CO, Cianjur - Sebanyak 152 keluarga korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cigedogan, Desa Mekarmulya, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan segera direlokasi. Mereka akan menempati lahan hibah 5 hektare milik sebuah perusahaan swasta. Selain itu, setiap rumah akan mendapat bantuan Rp 10 juta. (Baca juga: Korban Longsor Cianjur Masih Mengungsi)
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur Asep Suhara mengatakan pengungsi korban bencana longsor di Cikalongkulon masing-masing akan mendapat jatah 100 meter persegi untuk membangun rumahnya kembali. "Sekarang kami lagi persiapan untuk relokasi warga di Kampung Cigedogan. Ada satu perusahaan yang menghibahkan tanahnya untuk dibangun pemukiman penduduk seluas 5 hektare," ujar Asep di Cianjur, Selasa, 18 Februari 2014.
Asep mengatakan warga yang direlokasi hanya perlu mengganti tanah garapan milik petani. Sebab, sebagian tanah milik perusahaan itu sudah dijadikan lahan pertanian. Nantinya, warga tinggal menggantinya dengan sebagian dana bantuan yang diberikan.
BPBD Cianjur akan membantu pembangunan rumah agar warga korban pergeseran tanah tidak asal membangun. Namun jika ada warga yang sudah pindah ke tempat lain dan tidak ingin direlokasi ke tempat yang sudah disediakan, BPBD Cianjur tidak akan memberinya santunan.
Dalam pembangunan pemukiman ini, BPBD Cianjur sudah meminta bantuan kepada Dinas Bina Marga Kabupaten Cianjur untuk melakukan perataan di lahan yang akan dijadikan permukiman. Selain rumah, juga akan dibuatkan jalan, MCK, tempat beribadah, dan sekolah.
"Bangunan SD yang di Cigedogan sudah tidak bisa ditempati lagi. Jadi nanti kami akan bangunkan gedung sekolah yang baru di lahan relokasi yang sudah di sediakan itu. Namun pembangunan jalan, MCK, dan sekolah itu akan dilakukan secara bertahap," ujarnya.
Menurut Asep, pergerakan tanah di Kampung Cigedogan masih terjadi sampai sekarang secara perlahan-lahan. Kini panjang pergerakan sudah mencapai 3 kilometer dengan luas masing-masing pergerakan 500-600 meter. Bahkan pada saat ini, Sungai Cidadap sudah tertutup longsoran tanah sepanjang 100 meter.
"Tak hanya itu, pergerakan tanah juga hampir sampai ke desa sebelah, tapi masih terhalang dengan sungai kecil yang membatasi kedua desa tersebut. Kami harap warga masih tetap waspada," kata Asep.
DEDEN ABDUL AZIZ
Berita lain:
Siapa M, Pria Penyuntik Heroin ke Tangan Roger?
Ahok Soal Jakarta Monorail: Tak Sanggup, Ya Disetop
Ditanya Seleb di Sekitar Suaminya, Airin Hanya...
Menunggu 9 Jam, Pengungsi Hanya Ditemui SBY 10 Menit
Rupiah Kembali Paling Perkasa Se-Asia