TEMPO.CO, Semarang - Pada Jumat, 20 Januari 2012, Sohirin, wartawan Tempo, menemani seorang dokter dari Semarang menjenguk guru besar Filsafat Damardjati Supadjar yang dikabarkan terkena stroke ringan. Mereka diterima di teras rumahnya di Perumahan Banteng III, Jalan Argopuro 74-A, Yogyakarta.
Mengenakan sarung dan baju batik lengan panjang, Damardjati menerima tamu dengan santai. Dalam perbincangan, guru besar yang populer dengan program siaran radio “Percikan Iman” itu sering memasukkan nilai filsafat Jawa melalui metafora tokoh pewayangan.
Stroke yang diderita Damardjati mengganggu cara berjalannya menjadi sedikit tertatih. Namun gaya bicaranya masih lancar dan jelas.
Damardjati rupanya gemar mengoleksi lampu kuno gantung yang dipajang di beberapa bagian rumahnya. Suatu saat ada tamu yang membawa lampu kuno dari Kasongan, Bantul. “Nama saya kan Damar. Jadi harus banyak mengoleksi lampu,” ujarnya.
Dalam bahasa Jawa, damar berarti lampu. Baginya, lampu tak sekadar penghias dan penerang ruangan. Lebih dari itu, dalam kesehariannya, seseorang harus mampu bersikap seperti lampu yang menerangi lingkungannya.
Damar juga punya tiga mobil kuno yang diparkir di halaman rumahnya yang cukup luas, yakni dua VW kodok dan satu Citroen. “Mobil kuno itu sengaja dikoleksi untuk menguji kesabaran saya,” tutur Damardjati. Saat ia masih bugar, mobil-mobil itu terawat dengan baik. Dia menyinggung anak-anaknya yang tak telaten merawat barang antik itu.
Kakak kandung mantan Bupati Magelang Singgih Sanyoto itu meninggal Senin, 17 Februari 2014, sekitar pukul 17.00 di rumahnya. Damardjati meninggal pada usia 74 tahun. Ia dimakamkan Selasa siang, 18 Februari 2014, di Grabag, Magelang, Jawa Tengah.
Damardjati meninggalkan tiga anak dan dua cucu. Sebelumnya ia sempat dirawat di Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta selama sepekan karena stroke dan mengalami perdarahan otak.
MANAN | SOHIRIN
BERITA LAINNYA
Rekor Sitaan KPK: 37 Mobil Adik Ratu Atut!
Menunggu 9 Jam, Pengungsi Hanya Ditemui SBY 10 Menit
Risma Mau Mundur, Elite PDIP Terbang dan Merayu
Plus-Minus Kepemimpinan Wali Kota Risma
Apel Pagi, Wali Kota Risma Setrap Dua PNS Baru