Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat: Risma Anak Kos di PDIP  

image-gnews
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharani memantau pekerjaan perbaikan jalan di perkantoran pemerintahan Kota Surabaya, Jawa Timur (31/12). Risma yang terkenal dengan penampilan sederhanya mengaku tidak pernah menggunakan make-up dan sepatu high heels dalam kesehariannya.  TEMPO/Aris Novia Hidayat
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharani memantau pekerjaan perbaikan jalan di perkantoran pemerintahan Kota Surabaya, Jawa Timur (31/12). Risma yang terkenal dengan penampilan sederhanya mengaku tidak pernah menggunakan make-up dan sepatu high heels dalam kesehariannya. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Wawan Ichwanuddin menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan rugi jika gagal menyelesaikan polemik terkait rencana mundurnya Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya. Dia menilai ada sejumlah alasan mengapa Risma dan Jokowi diperlakukan berbeda oleh partai.

"Risma merupakan birokrat yang diusung oleh PDI Perjuangan, sedangkan Jokowi adalah kader," kata Wawan saat dihubungi, Selasa, 18 Februari 2014. Karena bukan merupakan kader, kata dia, ada anggapan Risma merupakan anak kos di PDI Perjuangan. Wawan menuturkan, partai pasti ingin mendapatkan keuntungan dari kepala daerah yang mereka usung.

Penyebab yang kedua adalah mengenai dampak elektoral bagi partai. Wawan menjelaskan, dalam berbagai survei, Jokowi memberikan manfaat besar bagi elektabilitas PDI Perjuangan. Menurut dia, banyak pemilih yang memilih PDIP setelah melihat figur Jokowi. Dia mempertanyakan, apakah ada penelitian bahwa Risma memberikan dampak sama seperti yang dihasilkan Jokowi. "Minimal untuk di wilayah Surabaya," ujar dia. (baca: Baru Ketemu Risma, Wisnu Sudah Cerita Proyek)

Di sisi lain, Jokowi juga memberikan kontribusi nyata kepada PDI Perjuangan. Misalnya, kata dia, Jokowi diajak berkampanye ke berbagai daerah oleh Megawati. Berbeda dengan Risma yang tidak diajak berkampanye oleh PDI Perjuangan. Wawan menjelaskan, langkah salah dalam menangani kasus Risma akan berakibat blunder bagi PDI Perjuangan. "Partai politik lain akan mengambil keuntungan dari isu ini," ujar dia.

Dia menilai aneh sebenarnya PDI Perjuangan menyorongkan Wisnu Sakti Buana sebagai pendamping Risma. Alasannya, Wisnu termasuk tokoh yang pernah berkonflik ketika Risma hendak menaikkan pajak reklame. Menurut dia, meskipun sudah berhasil diselesaikan, persepsi publik akan tetap negatif memandang kasus ini.

WAYAN AGUS PURNOMO

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait:
Alasan Risma Tak Pernah Pakai Pengawal Pribadi

Wali Kota Risma Terancam Dicekik dan Dibunuh

Wali Kota Tri Rismaharini Siap Mundur

Wali Kota Risma Bakal Panggil Seluruh Karyawan KBS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

5 hari lalu

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyambangi rumah dinas pasangannya dalam kontestasi pilpres 2024, Muhaimin Iskandar, di Jl. Widya Chandra IV No. 23, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 20 April 2024. Anies bersama keluarganya tiba di rumah dinas Cak Imin pukul 14.46 WIB. TEMPO/Defara
Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.


Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

6 hari lalu

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta, Jumat 12 Mei 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?


Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

7 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.


Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

10 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.


PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

10 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai debat Capres 2024 di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.


Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

12 hari lalu

Menteri Sosial Tri Rismaharini didampingi Dubes RI di Paris Mohamad Oemar beserta Isteri, berfoto bersama Anak-Anak Muda Indonesia  dalam silaturahmi Lebaran di KBRI Paris, Perancis, Kamis (11/4).
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.


Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

12 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.


Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

13 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.


Mensos Risma Dapat Apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public OECD

14 hari lalu

Mensos Risma Dapat Apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public OECD

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Perancis, Rabu, 10 April 2024.


Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

15 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Perancis 10 April 2024. Istimewa
Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

Direktur Tata Kelola Publik OECD Elsa Pilichowski menanggapi pemaparan Mensos Risma soal penanganan bencana di Indonesia.