TEMPO.CO, Kediri - Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi akan menambah satu stasiun seismograf digital di sekitar Gunung Kelud. Dengan demikian, ada tiga stasiun seismograf yang dipasang di sekitar Gunung Kelud.
Kepala Pos Pantau Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Choirul Huda mengatakan seismograf digital itu digunakan untuk memantau secara detail kondisi Gunung Kelud. "Stasiun ini bisa mendeteksi lebih detail," kata Choirul pada Tempo, Kamis, 20 Februari 2014.
Sebelumnya, ada empat stasiun seismograf yang terpasang di Gunung Kelud. Namun sewaktu erupsi Kelud pada 13 Februari 2014, keempatnya tertutup debu vulkanik. Setelah dibersihkan, ternyata hanya dua stasiun yang bisa beroperasi.
Pemasangan seismograf tambahan itu dilakukan di sekitar Gunung Kelud pada Rabu, 19 Februari 2014. Menurut Choirul, stasiun tersebut dipasang untuk selamanya, sehingga kondisi Gunung Kelud bisa selalu terpantau.
Seismograf diperlukan untuk mengukur dan mencatat gempa bumi, sehingga bisa diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat dalam bentuk seismogram. (Baca juga: Status Kelud Dievaluasi Hari Ini)
Hingga kini, status awas Gunung Kelud masih belum diturunkan. Rencananya, PVMBG akan mengumumkan perkembangan status terbaru Kelud setelah menggelar rapat dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis, 20 Februari 2014. (Lihat perkembangan kabar Gunung Kelud di sini)
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita lain:
Abraham Samad: KPK Akan Berlari meski dengan Satu Kaki
Pengamat: Risma Anak Kos di PDIP
Jokowi Sindir Mahasiswa Sering ke Mal
Tri Yulianto Bisa Disangka Beri Kesaksian Palsu
Anggota DPRD Banten Kembalikan Mobil ke KPK