TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhir Januari lalu di Surabaya. Tjahjo membenarkan bertemu dengan Risma ketika mendengar wali kota pilihan Tempo 2012 itu berniat akan mundur.(baca: Risma Mau Mundur, Elite PDIP Terbang dan Merayu )
Menurut Tjahjo, dalam pertemuan itu Risma lebih banyak berbicara soal permasalahan Surabaya, salah satunya ihwal kisruh pembangunan proyek tol tengah kota.
"Kami mendengar dan mendukung semua sikap Bu Risma, termasuk soal tol tengah,” kata Tjahjo di DPR, Rabu, 19 Februari 2014. “Hanya saja, apa iya Pemkot Surabaya punya PP soal tol tengah. Bu Risma sampaikan, dia sebutkan ada yang memaksa agar proyek itu diloloskan, dari luar partai, bukan dari PDIP." (baca:Digempur Lobi Jalur ITS dan Sogokan, Surutkah Risma? )
Tjahjo mengaku Risma menyebut oknum yang memaksakan proyek tol tengah itu. Namun Tjahjo tak mau mengungkap identitas itu. Lalu, kata Tjahjo, begitu mendengar penjelasan Risma, ia menanyakan kembali niat Risma untuk mundur. "Saya klarifikasi, 'Apa Bu Risma mau mundur?' Tertawa dia" ujar Tjahjo. (baca: Wali Kota Risma Didesak Mundur karena Tolak Tol?) dan (baca:Wali Kota Risma dan Serangan Bertubi Soal Tol)
Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Timur Sirmadji Tjondro Pragolo yang ikut hadir dalam pertemuan itu mengakui adanya perbedaan pandangan antara Risma dan Soekarwo menyangkut pembangunan jalan tol tengah. (baca:Gus Ipul: Risma Tak Setuju Tol, Mau Apa Lagi? )
"Ini memang belum final dan pasti ada pendapat macam-macam. Menurut orang punya, dianggap perlu. Tapi bagi saya dan orang lainnya, tidak perlu. Ini biasa dalam argumentasi," kata Sirmadji.
Karena itu, Sirmadji meminta Risma menghadapi perbedaan pandangan ini dengan sabar. "Apa pun ringan, pasti nanti akan ada keputusan bersama," kata Sirmadji.(baca:Jika di Surabaya, Mega Suka Ditraktir Risma)
AW | SUNDARI