Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Semakin Stres, Semakin Sering Sakit Kepala

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, New York--Para ilmuwan Jerman mengkonfirmasi hal yang selama ini diyakini banyak orang bahwa stres bisa menyebabkan sakit kepala. Hasil riset mereka menemukan bahwa orang yang melaporkan sering sakit kepala ternyata mengalami stres lebih sering dibandingkan mereka yang tidak pernah sakit kepala.

Peningkatan stres menyebabkan lebih banyak terjadi sakit kepala dari berbagai jenis tetapi efeknya secara khusus dialami oleh mereka yang mengalami sakit kepala lebih sering. "Temuan kami penting untuk mendukung pengobatan stres pada pasien yang mengalami berbagai jenis sakit kepala," kata ketua peneliti Dr. Sara Schramm dari University Duisburg-Essen.

"Upaya penyembuhan untuk mereka yang mengalami sakit kepala akibat stres kemungkinan lebih tinggi dibandingkan pada pasien migren," kata Schramm seperti dikutip situs Health Day edisi 19 Februari 2014. Temuan-temuan tersebut akan dipresentasikan di pertemuan tahunan American Academy of Neurology pada 3 Mei 2014 di Philadelphia.

Para ilmuwan mengumpulkan data lebih dari lima ribu orang berusia 21 hingga 71 tahun. Empat kali dalam dua tahun, partisipan ditanya mengenai level stres dan sakit kepala yang dialami. Dalam kesempatan itu, mereka juga diminta untuk menilai level stres mereka pada 0-100 dan menghitung ulang sakit kepala yang mereka alami selama sebulan.

Tim Schramm menemukan bahwa 31 persen dari partisipan mengalami sakit kepala parah, 14 persen mengalami migren, 11 persen mengalami migren parah dan 17 persen tidak mengalami sakit kepala.Orang dengan sakit kepala parah mencatatkan level stres mereka pada rata-rata 52 dalam skala 100. Untuk mereka yang mengalami migren, skornya 62 dalam skala 100, dan level stres mereka 59 dalam skala 100 bagi mereka yang mengalami migren dan sakit kepala parah. Kenaikan level stres menunjukkan hubungan yang jelas dengan kenaikan jumlah sakit kepala setiap bulannya.

Sementara itu, para ilmuwan menemukan bahwa orang-orang yang mengalami sakit kepala parah, kenaikan 10 poin skala stres sama dengan kenaikan sakit kepala 6,3 persen. Di antara mereka yang menderita migren, kenaikan itu meningkat menjadi 4,3 persen untuk setiap kenaikan skala stres 10 poin. Sedangkan untuk mereka yang mengalami kedua jenis sakit kepala itu, kenaikannya empat persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk memastikan bahwa stres itu memang sebuah masalah, tim Schramm mengeluarkan berbagai faktor yang berkaitan dengan sakit kepala seperti minum alkohol, merokok dan seringnya penggunaan obat sakit kepala untuk mengatasi gangguan tersebut.

Menanggapi hal temuan tersebut, Souhel Najjar, direktur Neuroscience Center di Staten Island University Hospital, New York City, yang tidak terlibat dalam riset ini mengatakan bahwa temuan ini sangat penting. "Hal ini menunjukkan bahwa mengidentifikasi penyebab stres yang kronis, dan memanfaatkan strategi untuk langsung mengurangi atau memodifikasi stres, dengan cara meditasi, olahraga bernapas dalam-dalam dan teknik relaksasi otot, bisa sangat efektif untuk menurunkan semua jenis sakit kepala," ujar dia.

HEALTH DAY | ARBAIYAH SATRIANI

Berita Lain:
Nenek 84 Tahun Kandung Janin Selama 44 Tahun
Kenapa Dasi Hitam Membuat Anda Jadi Lebih Tampan?
5 Keuntungan Mengurangi Konsumsi Daging
Jalan Kaki Bikin Otak Anda Berkembang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

7 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

7 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

14 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

15 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

15 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

16 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

17 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

17 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

20 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.