TEMPO.CO, Jakarta--Direktur Politicalwave, Yose Rizal, berpendapat media sosial dapat menjadi media kampanye yang produktif. Seperti Barack Obama, kata Yose, yang mampu menggunakan twitter dengan maksimal.
"Meskipun dana kampanyenya paling kecil waktu mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat pertama kali," kata dia di rumah makan Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 22 Februari 2014.
Yose mengatakan, Obama sebelumnya hanya dikenal negeri Abang Sam itu. Tapi, kata Yose, ketika Obama memakai twitter dalam kampanyenya, dia langsung dikenal hampir di seluruh dunia.
Di Indonesia, ujar Yose, twitter digunakan oleh Joko Widodo saat berkampanye menjadi Gubernur DKI Jakarta. Karena twitter, bekas Wali Kota Solo itu mampu menarik hati masyarakat Jakarta. "Seperti Obama, Jokowi dikenal luas," kata Yose.
Selain itu, Yose mengatakan, begitu pun dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Yose menganggap Ridwan berhasil mengampanyekan visi-misinya melalui twitter. Tapi, kata Yose, Ridwan tak hanya mencitrakan diri.
"Ridwan juga melakukan apa yang dia tulis di twitter. Itu yang namanya branding politik," ujar Yose.
Yose mengatakan, hampir 70 persen orang di Indonesia membuka akun twitternya setelah bangun tidur. Jadi, kata Yose, tak heran banyak politikus yang ingin mencitrakan dirinya di media sosial satu ini.
AMRI MAHBUB
Populer:
Risma Terpilih sebagai Wali Kota Terbaik Dunia
Kronologi Aliran Duit Ratu Atut untuk Akil Mochtar
Siapa yang Menyadap Jokowi?
Akil Ditinggal 'Segerbong' Pengacara