TEMPO.CO, Jakarta - Anna masih harus mengurut dada, ketika menyaksikan buah hati semata wayangnya, Rizky kembali menelantarkan sepatu futsal.
"Ini sellau berulang. Rizki sangat sulit diajari disiplin, maunya serba enak sendiri dan tidak suka diatur. Setiap kali mesti diingatkan untuk tidak lagi sembarangan meletakan peralatan futsal, termasuk sepatunya," kata Anna yang berkarir juga sebagai wakil kepala bidang pemasaran dan pengembangan bisnis di sebuah bank nasional.
Lain lagi dengan Dewi yang mengaku suak pening kepala apabila Chesta, putrinya sesuka hati menyimpan pernik rambutnya yang banyak. Setiap mengenakan pernik rambut seperti jepitan, ikat rambut, pita dan bando, gadis cilik berusia 5 tahun itu selalu asal dan semaunya meletakan di mana saja.
"Mendidik anak disiplin memang harus dilatih sedini mungkin. Hal yang mesti dilakukan orang tua supaya mempersiapkan diri si anak untuk terjun ke dunia luas yang cukup keras," kata psikolog keluarga Retno Pudjiati pada Tempo, Jumat 21 Februari 2014.
Dan Retno menyarankan pada akhir pekan, saat buah hati tak harus sekolah dan mengikuti kegiatan lain speerti kursus atau les, bisa mengajari dan menerapkan soal disiplin pada mereka.
Menurut psikolog alumni Universitas Indonesia ini, saat akhir pekan menjadi momen tepat untuk mengajari dan menerapkan buah hati tentang disiplin.
"Pada waktu ini anak lebih santai, rileks tidak banyak beban. Jadi akan lebih mudah untuk mencerna pemahaman tentang disiplin. Sebaiknya tak hanya ibu yang menerangkan soal ini, ayahpun harus ikut terlibat sebagai kepla keluarga yang menjadi contoh besar tentang keberhasilan sikap disiplin," ujar dia.
HADRIANI P
Topik Terhangat
#SaveRisma | Sadap Jokowi | Akal Sogok Akil | Jokowi | Anggito |
Berita Terpopuler
Cuaca Picu Serangan Stroke?
Ketika Emosi Berdampak pada Tubuh
Gaun Mini Bolero di Panggung Indonesia Idol 2014
Setelan Jas, Gaya Peserta Pria Indonesia Idol 2014
Keguguran di Kehamilan Pertama Bisa Dicegah
