TEMPO.CO, Finlandia - Sejumlah ilmuwan telah menemukan mengapa kemarahan mampu membuat kepala seseorang panas. Sedangkan orang-orang yang bersedih dan tertekan merasa anggota tubuhnya melemah.
Dilansir Geniusbeauty, Jumat, 21 Februari 2014, peneliti Finlandia dari University of Turku memutuskan untuk memeriksa secara menyeluruh dampak dari emosi manusia yang berbeda-beda pada tubuh. Temuan mereka kemudian diterbitkan dalam National Academy of Sciences Jurnal.
Hasil penelitian menyebutkan kepala akan terasa panas ketika seseorang sedang marah. Ini disebabkan kemarahan merespons tubuh untuk melakukan pelampiasan, seperti memukul.
Sebaliknya, kesedihan dapat menciptakan kelemahan pada tubuh. Kesedihan akan membuat seseorang depresi dan merasa dada dan hatinya tertekan. Ini juga berdampak pada sistem pencernaan yang tidak dapat berfungsi maksimal.
Peneliti menyimpulkan bahwa hanya orang bahagia yang mampu merasakan seluruh bagian tubuhnya bekerja secara intensif. Pengaruh emosi pada tubuh laki-laki dan perempuan hampir sama. Fisik tidak berpengaruh, melainkan bagaimana seseorang mengendalikan emosinya.
RINA ATMASARI | GENIUSBEAUTY
Topik Terhangat
#SaveRisma | Kelud | Roger Danuarta | Jokowi | Anggito |
Berita Terpopuler
Peluncuran Buku Trend Forecasting 2015
IFW 2014, Kental dengan Sentuhan Ramah Lingkungan
Pasien Klaustrofobia Tak Lagi Perlu Takut Alat MRI
Geliat Local Movement di IFW 2014
Veteran AS Ciptakan Alat untuk Luka Terbuka