Twitter Ridwan Kamil Dibanjiri Protes Jam Malam  

TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menerima banyak kritik pedas dari pengikutnya di media sosial Twitter. Kritik-kritik yang dilayangkan pengikutnya itu dipicu oleh aksi pemukulan seorang petugas kepolisian terhadap vokalis band indie Pure Saturday, Satrio NB Bambang atau Iyo.

"Mereka tidak mengerti bahwa peraturan mengenai jam malam merupakan ranah kepolisian, bukan Pemerintah Kota Bandung," Kata Ridwan saat ditemui Tempo di Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Tamansari, Bandung, Ahad, 23 Februari 2014. Dia mengatakan kritik-kritik itu kerap datang dengan bahasa kasar. Dia pun menegaskan, posisi kepolisian berada di jalur komando yang berbeda dengan pemerintahan kota.

Ridwan pun enggan jika dikatakan tidak melakukan tindak apa pun dalam mengatasi keluhan masyarakatnya mengenai jam "Cinderella" ala kepolisian ini. "Saya sudah belasan kali menyampaikan aspirasi masyarakat Bandung kepada pihak polisi," ujar dia. Saat ini, kata Ridwan, pihaknya tengah merumusan kembali imbauan jam malam tersebut, agar bisa diperlonggar minimal hingga pukul 01.00.

Sebab, kata Ridwan, yang terkena imbas pemberlakuan jam malam ini tidak hanya pengusaha tempat hiburan malam. Pihaknya sering kali menerima keluhan dari pekerja-pekerja tempat hiburan malam, sopir taksi, bahkan musikus. Menurut dia, Pemerintah Kota Bandung akan melakukan segala cara agar hak masyarakat sipil tidak terenggut. (Baca: Jidat Vokalis Pure Saturday Dipukul 'Polisi')

Salah satu warga Bandung pemilik akun Twitter bernama @motherlander, menuduh Ridwan sama sekali belum bertindak dalam membela masyarakatnya yang dirugikan oleh pembatasan jam operasioanal malam hingga pukul 24.00 ini. "Bapak hanya ikuti anjuran Polda saja." Warga Bandung lainnya, pemilik akun @caturahyar, ikut berkicau mengomentari Ridwan. "Dasar aturan itu dari mana? Kok setelah didesak warga, Pemkot cuci tangan?"

Selain Iyo, petugas kepolisan yang bertindak bak koboi itu memukuli beberapa rekan Iyo. Tidak hanya itu, bahkan, pemilik Camden Bar yang berniat melerai perkelahian pun ikut dipukul di bagian kepalanya. Kejadian ini berlangsung pada Ahad dinihari, saat jajaran musikus indie Kota Bandung tengah berpesta.

PERSIANA GALIH