TEMPO.CO, Makassar - Pelatih PSM Makassar, Rudy William Keltjes, menempa karakter permainan Syamsul Chaeruddin dan kawan-kawan. Ia bertekad mengembalikan ciri permainan klub tertua di Indonesia itu, yakni cepat, keras tapi tidak kasar, dan pantang menyerah. Bila hal itu terwujud, kejayaan PSM era perserikatan diyakini bisa terulang di Liga Super Indonesia.
Dalam setiap sesi latihan, Rudy, 60 tahun, terus mengingat kejayaan masa lalu Juku Eja alias Ikan Merah--julukan tim itu. “Perlahan karakter itu mulai kelihatan,” katanya, Selasa, 25 Februari 2014.
Mantan bintang Persebaya tersebut mengatakan baru ditunjuk jadi pelatih PSM dua pekan lalu. Rudy memimpin Juku Eja meraih satu kemenangan dan satu seri. Malam nanti, Rudy menantang Persela di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur. Pertandingan ini merupakan partai tunda akibat letusan Gunung Kelud. (Baca: PSM Berharap Wasit Lebih Netral)
Ujian bagi kekuatan karakter klub kebanggaan Sulawesi Selatan itu makin berat. Sebab, mereka terhantam badai cedera saat ditahan imbang Persiram Raja Ampat, Ahad lalu, dan membuat Syamsul Chaeruddin, Mario Costas, I Ketut Mahendra, dan Ardan Aras harus beristirahat. Rudy juga kehilangan striker Michael Baird akibat akumulasi kartu kuning dan gelandang Rasyid Bakri karena ikut pelatihan tim nasional U-23 di Yogyakarta.
TRI YARI KURNIAWAN
Baca Juga:
Liga Indonesia | Liga Inggris | Liga Spanyol | Liga Italia | Liga Champions | Piala Dunia 2014 | Transfer Pemain
Berita Lain:
Kalah 2-0, MU Terancam Keluar dari Liga Champions
Lewandowski Gemilang, Dortmund Tekuk Zenit 2-4
Jeda Kompetisi, Persija Jajal Terengganu
Persipura Ungguli Churchill Brothers 2-0 di AFC