TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun sedang dirundung berbagai tekanan, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada level 4.562 pada Kamis, 27 Februari 2014 pagi. Kenaikan tipis indeks Dow Jones sebesar 0,12 persen disinyalir menjadi sentimen positif bagi pergerakan indeks.
Kepala riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menyatakan pergerakan indeks saat ini, akan sangat ditentukan oleh arah pergerakan investor asing. Pasalnya, menurut Satrio, selama dua hari terakhir, koreksi indeks lebih banyak dipengaruhi tindakan investor asing yang menghentikan aksi belinya. “Karena ketiadaan sentimen positif, investor asing tampak berhenti membeli,” kata dia. (Baca juga: IHSG Masih Akan Tertekan Aksi Ambil Untung)
Meski begitu, kenaikan harga komoditas kelapa sawit mentah (crude palm oil) memberi sedikit harapan kenaikan indeks. Mengacu pada indeks harian CPO Malaysia (Malaysia Palm Oil Council/MPOC), harga CPO saat ini berada pada kisaran RM 2.850–3.000 per ton, membuat saham sektor perkebunan menarik untuk dikoleksi. “Investor sebaiknya tetap mengambil posisi trading pada saham berbasis CPO,” Satrio menegaskan.
Satrio berpendapat, selama investor asing belum melakukan tekanan jual saham perbankan, maka selama itu pula laju indeks berpeluang untuk berbalik arah. Sebab, dalam kondisi demikian, investor tetap dapat mengambil posisi beli saat harga saham cenderung bergerak turun (buy on weakness). Hari ini indeks pun diprediksi hanya akan bergerak dalam kisaran level 4.475 – 4.575. (Lihat juga : Melemah Sepanjang Hari, IHSG Terkoreksi 45 Poin)
Hingga pukul 09.40 WIB, indeks sudah bergerak naik 16 poin (0,3 persen) ke level 4.548,48. “Hanya bila penutupan di atas resisten 4.575, indeks akan mengakhiri tren turun jangka pendek,” kata dia.
MEGEL JEKSON (PDAT)
Trepopuler :
Habis Dapat Duit, Bos WhatsApp Pacaran di Spanyol
Dolar Tertekan Data Ekonomi Amerika
Lima Negara Terbaik untuk Menghabiskan Pensiun
Rakuten Berfokus pada Mobile Commerce
Perikanan Indonesia Masih Unggul di ASEAN