TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina akan mengimpor gas alam cair (liquefied natural gas/ LNG) 2 juta ton per tahun. Menurut Direktur Gas Pertamina, Hari Karyuliarto, gas tersebut berasal dari pemasok di Afrika atau Amerika Serikat. "Kami berharap bisa menandatangani kesepakatan dengan salah satu di antaranya tahun ini," kata Hari, seperti dikutip Reuters, Sabtu, 1 Maret 2014.
Menurut Hari, gas impor tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan kilang Pertamina di Arun, Aceh. Dia mengatakan Pertamina masih mencari pemasok lain karena masih membutuhkan gas alam cair hingga 3 juta ton dalam setahun.
Transaksi ini merupakan impor gas kedua yang dilakukan Pertamina. Sebelumnya, Pertamina meneken kesepakatan impor gas 0,8 juta ton per tahun dengan perusahaan asal Amerika Serikat, Cheniere Energy Inc. Pertamina akan mengimpor gas dari Cheniere selama 20 tahun mulai 2018.
Pertamina kini terpaksa mengimpor gas alam cair karena produksinya menurun. Di sisi lain, permintaan gas di dalam negeri terus meningkat hingga 10 persen setiap tahun. (Baca:SKK Migas: Indonesia Tidak Kaya Minyak).
Dalam sebuah seminar di Jakarta, Selasa, 18 Februari 2014, Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Gde Pradnyana, mengatakan Indonesia memiliki cadangan gas setara 1,4 persen dari total deposit dunia. Namun sumber daya tersebut sudah terkuras karena tingginya konsumsi selama puluhan tahun.
MARIA YUNIAR
Terpopuler
Pemilik Rekening Gendut Jadi Wakapolri
Kisruh Risma-Wisnu, Mega dan Jokowi ke Surabaya
Diperiksa KPK, Anas Kembali Sebut SBY