TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Eva Kusuma Sundari, mendesak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencabut status bebas bersyarat Schapelle Leigh Corby. Musababnya, kata dia, terpidana Corby telah melanggar salah satu persyaratan bebas bersyarat: tidak berbisnis. "Jika jadi Menteri Hukum Amir Syamsudin, saya akan cabut langsung detik ini juga," kata Eva saat dihubungi Tempo, Senin, 3 Maret 2014.
Eva berpendapat tindakan Corby yang memberi wawancara secara eksklusif kepada stasiun televisi Austalia dengan bayaran tertentu telah menantang pemerintah Indonesia. Tak hanya itu, ratu ganja asal Australia itu seperti melecehkan martabat negara Indonesia.
Secara tegas Eva meminta pemerintah menanggapi dengan cepat kejadian yang dia sebut memalukan ini. Jika tidak, kata dia, pasti akan berujung kekisruhan. "Tak ada yang dapat menjamin Corby tak melanggar hal lain." Jika status bebas bersyarat itu dicabut, Corby akan kembali mendekam di penjara. (Baca: Menteri Amir Ancam Cabut Pembebasan Corby)
Corby muncul di salah satu tayangan stasiun televisi Australia, Channel Seven, Ahad, 2 Maret 2014, waktu setempat. Detik-detik pembebasan Corby dari Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali, hingga aktivitasnya di Sentosa Spa & Resort, Denpasar, tersebut ditayangkan dalam acara Sunday Night bertajuk "Schapelle Corby's Release from Prison Sneak Peak".
Seperti yang terunggah pada situs YouTube, acara Sunday Night itu langsung dipandu oleh eksekutif produsernya, Mark Llewellyn. Pengambilan gambar dilakukan secara ekslusif dari dalam mobil milik Lapas Kerobokan. Corby terlihat baru keluar dari Kerobokan dengan menggunakan penutup muka serta didampingi dua pria, satu orang Indonesia dan satu lagi berkulit putih, yang diduga adiknya, Michael. Mereka duduk di kursi tengah mobil.
Mobil tersebut melaju kencang karena dibuntuti para wartawan yang menggunakan sepeda motor. Corby memperhatikan wartawan yang menguntitnya tersebut tapi mobil yang membawanya berhasil menghindar. "Sopir yang hebat," kata Corby sembari tos dengan Michael.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin sempat melarang stasiun televisi Australia itu untuk mewawancarai Corby secara ekslusif. Menurut Amir, pembebasan bersyarat perempuan yang kedapatan membawa ganja seberat 4,1 kilogram di Bandara Ngurah Rai pada 2004 lalu ini bisa dibatalkan.
Wawancara dengan stasiun televisi Australia ini sempat diwarnai desas-desus ihwal bayaran yang diterima Corby. Corby diberitakan mendapat Aus$ 2 juta. Namun Direktur Komersial Channel Seven, Bruce McWilliams, mengatakan jumlah tawaran dari medianya kepada Corby tak sampai Aus$ 1 juta.
AMRI MAHBUB | LINDA TRIANITA
Berita Lain
Jokowi Capres, Demokrat Setia dengan Konvensi
Benarkah PDIP Sudah Susun Kabinet Bayangan?
Jokowi Kuatkan Elektabilitas Megawati
PDIP Sudah Dilobi Militer
Astrolog: Oktober 2014, Mega Rayakan Kemenangan