TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia akan mengelola dana subsidi Rp 1,22 triliun pada tahun ini. Angka dana subsidi (PSO) ini lebih besar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 682 miliar. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan dana subsidi ini akan dibagi ke beberapa bagian, yakni kereta jarak jauh, jarak sedang, jarak dekat, kereta api diesel, kereta listrik (KRL) Jabodetabek, dan kereta Lebaran.
"Berlaku sejak April 2014, diproyeksikan untuk 330 juta penumpang," kata Hermanto di Jakarta, Senin, 3 Maret 2014. (Baca juga: Pemda Jawa Tengah Diminta Subsidi Tiket Kereta)
Dengan subsidi ini, ia mengatakan, tak serta-merta membuat seluruh tarif kereta api turun. Seperti untuk kereta jarak dekat, harga yang dijual sejak bulan Januari kemarin sudah masuk perhitungan pemberian subsidi. "Jadi tidak serta-merta tiket akan turun semua," katanya.
Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan mengungkapkan, untuk kereta api jarak jauh, harga keekonomian tanpa subsidi sudah diberlakukan sejak Januari lalu. Dengan pemberian subsidi pada April nanti, para konsumen yang telah membeli tiket keberangkatan sebelum April tidak diberikan pengganti selisihnya. "Tidak diganti," katanya. (Lihat juga: Tahun Depan Tarif Kereta Ekonomi Naik 50 Persen)
Dihubungi terpisah, juru bicara KAI, Sugeng Priyono, mengatakan belum bisa merinci tiket mana yang mengalami penyesuaian. Musababnya, ia perlu melihat terlebih dahulu tabel-tabel sebaran subsidi. "Nanti mungkin setelah satu hari ini bisa saya kabarkan," katanya.
Berikut ini dana subsidi kelolaan KAI pada 2014:
jarak jauh: Rp 167,9 miliar;
jarak sedang : 94,5 miliar;
jarak dekat: Rp 284,15;
kereta diesel: Rp 29,7;
KRL Jabodetabek: Rp 641,2 miliar;
KA Lebaran: Rp 6,6 miliar;
total: Rp 1,22 triliun untuk 330,11 juta penumpang.
ANANDA PUTRI
Terpopuler :
Bawang Impor Banjiri Semarang
Penyaluran Benih Mulus Jika Persyaratan Lengkap
Kasus Penipuan Pinjaman, Citigroup Diperiksa
Inggris Akan Bebaskan Pajak Perdagangan Bitcoin