TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) akan menjual saham kepada publik untuk pertama kalinya (initial public offering/ IPO) pada 26-28 Maret 2014. Anak usaha PT Wijaya Karya (WIKA) ini membidik perolehan dana segar dari bursa saham senilai Rp 1,3 triliun.
Menurut Direktur Keuangan WIKA Entus Asnawi, dana tersebut akan disalurkan paling banyak untuk membangun pabrik baru. "Selain itu akan ada pengembangan usaha baru," katanya dalam pemaparan rencana IPO di Pacific Place, Jakarta, Selasa, 4 Maret 2014.
Entus mengatakan saat ini WIKA Beton menjadi penguasa pasar beton pracetak dengan ceruk pasar 43 persen. Dengan penambahan kapasitas produksi sebagai hasil belanja dana IPO, pangsa pasar WIKA Beton akan naik hingga 47 persen. (Baca: Wika Raih Kontrak Rp 2,8 Triliun dari Pertamina EP)
Pada 2014, penguasaan pasar WIKA Beton kemungkinan akan lebih besar jika rencana mengakuisisi perusahaan pembuat beton pracetak lain selesai dilakukan. Namun, kata Entus, akuisisi ini tidak akan menggunakan dana hasil IPO. (Baca: Februari, WIKA Raih Kontrak Baru Rp 3,16 Triliun)
Sekretaris Perusahaan WIKA Puji Haryadi mengatakan 85 persen dana IPO dipakai untuk ekspansi. Selain pembangunan pabrik baru, WIKA juga akan meningkatkan penguasaan produk material terbuka serta membeli alat untuk instalasi produk. "Adapun 15 persennya kami gunakan sebagai modal kerja," katanya. Saat ini WIKA Beton memiliki tujuh pabrik, yakni di Sumatera Utara, Lampung, Bogor, Majalengka, Boyolali, Pasuruan, dan Sulawesi Selatan.
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler
Bunuh Diri Bersama, Sang Ibu Kirim SMS ke Tuhan
Calon Hakim Konstitusi Dikuliahi Pakar Tata Negara
Aksi Danang Sutowijoyo Bunuh Anak Kucing Berujung Polisi