TEMPO.CO, Rusia - Sikap Rusia untuk mengirimkan pasukan militernya bukan tanpa alasan. Ternyata Rusia dan Ukraina menyepakati satu perjanjian pada tahun 1997. Isi perjanjian itu menyebutkan Rusia diizinkan mengirimkan hingga 25 ribu personal pasukannya ke wilayah Crimea untuk mengamankan wilayah itu.
Perjanjian itu ditemukan oleh CIA. Kemudian Direktur CIA John Brennan menyampaikan tentang perjanjian itu kepada seorang parlemen senior Amerika, Senin, 3 Maret 2013. (baca:Dokumen Bocor: Inggris Emoh Ikut Aksi di Ukraina )
Meskipun Brennan sendiri tidak sepenuhnya setuju, perjanjian ini menjadi alasan Rusia cuek atas reaksi dunia terkait pengerahan pasukan militernya ke Crimea, wilayah otonomi khusus di Ukraina. Brennan sendiri menilai hal itu patut dicurigai.
Amerika dan sekutunya sampai saat ini masih bertanya-tanya mengapa Rusia melakukan gerak cepat dengan mengirimkan sedikitnya 16 ribu personel ke Crimea. Beberapa hari kemudian, pasukan Rusia menguasai wilayah Crimea. "Ini di luar perkiraan," kata seorang pejabat Amerika dalam satu diskusi. (baca:Pentagon Tunda Kerja Sama Militer dengan Rusia)
Sejumlah pejabat tinggi Amerika mengatakan Moskow telah mencederai perjanjian itu,
Angkatan Laut Rusia, Armada Laut Hitam, di Sevastopol, mengkoordinasikan semua gerakan militer di semenanjung Crimea. (baca: Secara Militer, Ukraina Bukan Tandingan Rusia)
Menurut juru bicara badan intelijen negara, Shawn Turner, pihaknya telah menyediakan informasi yang secara teratur dikirimkan sehingga membantu para pengambil keputusan memahami situasi dan membuat keputusan.
LA TIMES | MARIA RITA HASUGIAN
Terkait:
Yanukovych Dalang Tentara Rusia di Ukraina
Dokumen Bocor: Inggris Emoh Ikut Aksi di Ukraina
Aksi Dukung Rusia Meluas di Ukraina