TEMPO.CO, Jakarta - Hasil pengujian laboratorium terhadap beras impor asal Vietnam menemukan kandungan zat kimia klorin yang ditengarai membahayakan kesehatan. Dokumen yang diperoleh Tempo menyebutkan setiap 1 kilogram beras dari lima sampel asal Vietnam dan pasar beras yang diuji mengandung klorin seberat 28,772-107,909 miligram. (Baca: Beras Vietnam Diduga Mengandung Klorin).
Lantas, apa dampaknya bagi kesehatan manusia?
Bahaya beras berklorin sempat terungkap di Tangerang, Banten, pada Januari 2007. Wali Kota Tangerang saat itu, Wahidin Halim, menggandeng peneliti dari Institut Pertanian Bogor untuk memastikan dampak klorin pada beras bagi kesehatan tubuh penyantapnya. Sebagian pakar menyatakan klorin bisa membuat pembuluh darah tersumbat dan memicu serangan jantung. Klorin juga berpotensi membentuk trihalometan yang karsinogenik atau bisa memicu kanker. (Baca: Impor Beras Vietnam Berklorin Bisa Dipidana)
Konsentrasi zat aktif klorin, yakni asam hypochlorous, yang antimikroba dan tergolong cepat bereaksi, adalah fungsi dari derajat keasaman (pH). Pada pH 6,5-7, zat aktif itu bisa 80-95 persen dari konsentrasi klorin bebas. Namun, pada pH yang lebih dari delapan, konsentrasinya harus jauh lebih kecil. Masalahnya, kata Wahidin, konsentrasi klorin harus dimonitor kalau tidak ingin menanam bom waktu di dalam tubuh. "Apalagi sejauh ini belum ada standardisasi tentang batas maksimum kandungan klorin dalam beras," kata Wahidin. (Baca: Berapa Banyak Klorin dalam Beras Vietnam)
Selain sebagai agen pemutih, klorin terkenal sebagai pembunuh kuman atau germisida dan sangat marak dalam keseharian umat manusia di dunia. Klorin bahkan berkembang menjadi satu di antara senjata paling tepercaya dalam memerangi penyakit menular dari air, seperti kolera, tipoid, disentri, dan hepatitis A. Dalam produk makanan, klorin digunakan dalam bentuk gas atau larutan pemutih untuk menghambat dan mengenyahkan tidak saja bakteri, tapi juga banyak jenis virus dan protozoa, lewat proses oksidasi. (Baca: Izin Importir Beras Vietnam Berklorin Akan Dicabut)
Klorin memainkan peran sangat penting dalam produksi, pemrosesan, transportasi, dan penyiapan berbagai jenis makanan sehingga aman disantap. Inovasi penggunaan klorin juga terus dikembangkan, seperti menyusupkannya ke dalam pakan babi dan sapi siap potong. Asupan dosis rendah itu mampu membunuh bakteri merugikan, Salmonella typhimurium dan Escherichia coli 0157:H7.
EVAN KOESOEMA (PDAT) | WURAGIL | AYU CIPTA
Berita Terpopuler
Ternyata Ahok Bisa Disuap
Alasan Penumpang Ini Naik Malaysia Airlines
Paspor Palsu Menambah Misteri Malaysia Airlines
Ada Jejak Avtur di Jalur Pesawat Malaysia Airlines