TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Malaysia Azharuddin Abdul Rahman menyatakan lenyapnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH-370 dengan 239 penumpang dan kru masih menjadi misteri dan teka-teki besar yang belum dapat dipecahkan.
“Kami melacak setiap jengkal laut,” ujarnya dalam jumpa pers pada Senin petang, 10 Maret 2014, di Kuala Lumpur, Malaysia. “Jejaknya pun belum terlihat, apalagi pesawatnya,” ujar Azharuddin. (baca: 4 Teori Hilangnya Malaysia Airlines)
Pejabat Pelaksana Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin bin Tun Hussein dan CEO Malaysia Airlines Group Ahmad Jauhari Yahya turut dalam jumpa pers yang dipadati ratusan wartawan dalam dan luar negeri. Wajah ketiganya tampak amat lelah.
Sedikitnya, sudah tiga jumpa pers yang mereka gelar sejak Minggu, 9 Maret 2014, hingga Senin petang. Pernyataan resmi pemerintah Malaysia, melalui kedua pejabatnya ini, meminta agar keluarga “bersiap untuk hal yang terburuk”. (Baca : Dukun Kondang Ikut Cari Malaysia Airlines)
Tidak terima pada lambatnya penjelasan, seratus anggota keluarga penumpang Malaysia Airlines berkumpul di sebuah hotel di Beijing. Kantor berita CNN menyiarkan seratus orang ini kemudian menandatangani petisi yang menuntut penjelasan “yang benar” dari Malaysia Airlines. Mereka juga mendesak pemerintah Cina menuntut penjelasan segera dari pemerintah Malaysia.
Hermien Y. Kleden
Terpopuler
Terungkap, 'Penumpang Gelap' Malaysia Airlines
Pesawat Adam Air Lebih Tragis Dibanding Malaysia Airlines
Yang Tak Kita Tahu Soal Raibnya Malaysia Airlines