TEMPO.CO, Utah - Mata Sersan Shaun Frank terpaku pada wajah seorang remaja pria yang berada di dekat mobil milik tentara Amerika yang bertugas di Afganistan. "Pembom bunuh diri," ia berpikir. Dia berusaha si remaja, tetapi kalah cepat.
Bom meledak dan serpihannya melukai sejumlah tentara Amerika. Ibu jari dan lengan Frank terluka. Beruntung, pecahan peluru itu gagal menembus paha kirinya karena saat itu dia mengantongi iPhone 5S.
"Petugas memberitahu bahwa iPhone dalam sakunya menyelamatkan nyawa Frank," kata Alisha Lantz, adik Frank, kepada situs KSL, Selasa, 11 Maret 2014. Menurut Alisha, kakaknya kala itu mendapat panggilan untuk membantu tentara Amerika dari unit lain yang kendaraannya rusak di tengah jalan, di sebuah kota di Afganistan.
Dua serpihan bom merusak iPhone milik Frank. Sayang Apple Store tak memberi respon ketika dia mengadu soal kerusakan itu. Selama beberapa pekan, keluarganya di Utah, Amerika Serikat, tak bisa menghubunginya. "Dia membutuhkan iPhone baru. Apple, silakan memberinya iPhone baru," kata Lantz. "Aku sangat bangga padanya. Dia pahlawan saya."
Alisha Frank kemudian mengadu ke pengelola situs KSL. Setelah tayang di website tersebut, panggilan telepon dan e-mail mulai berdatangan dari orang yang ingin membeli iPhone milik Frank. "Saya menangis, ada begitu banyak orang baik di dunia ini," kata Alisha.
Chris Santacrocre yang membaca situs itu kemudian mengorganisasi pengumpulan dana agar Frank dapat membeli iPhone baru. Sampai kemarin terkumpul uang ratusan dolar. Dia bersyukur banyak orang yang rela menyumbang 15 atau 20 dolar.
Lantz mengatakan keluarganya tidak menerima sumbangan dalam bentuk apa pun. Kakaknya ingin berterima kasih kepada setiap orang yang peduli. "Dia ingin menyimpan iPhone yang terkena serpihan bom itu sebagai kenang-kenangan," katanya.
RINDU P HESTYA | 9TO5MAC | KSL
Berita Lain:
Lenovo Giat Pasarkan Perangkat All-in-One
Lenovo Flex, Notebook Dual-Mode Harga Terjangkau
Situs Real-time Ikut Cari Malaysia Airlines
Puluhan Jaringan Komputer Ukraina Terserang Virus