Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Slamet Masih Semburkan Asap Hitam  

image-gnews
Warga berada di luar rumah saat hujan abu vulkanik Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng (12/3). Gunung Slamet yang mulai mengeluarkan hujan abu vulkanik, sehingga masyarakat dihimbau untuk tingkatkan kewaspadaan dan siaga, karena sewaktu-waktu status Gunung Slamet berubah cepat yang bisa mengakibatkan erupsi. ANTARA/Oky Lukmansyah
Warga berada di luar rumah saat hujan abu vulkanik Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng (12/3). Gunung Slamet yang mulai mengeluarkan hujan abu vulkanik, sehingga masyarakat dihimbau untuk tingkatkan kewaspadaan dan siaga, karena sewaktu-waktu status Gunung Slamet berubah cepat yang bisa mengakibatkan erupsi. ANTARA/Oky Lukmansyah
Iklan

TEMPO.CO, Pemalang - Kawah Gunung Slamet terus mengeluarkan asap sejak Kamis dinihari sampai pagi, 13 Maret 2014. Dari Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, kepulan asap cokelat kehitaman itu terlihat menyembur sejak pukul 00.43.

Dari pantauan Tempo, cuaca di Gunung Slamet pada Rabu malam cukup cerah. Kabut tebal yang menyelimuti gunung tertinggi di Jawa Tengah sejak Rabu pagi itu menyingit setelah hujan mengguyur sekitar pukul 21.30. Cerahnya cuaca di Gunung Slamet bertahan hingga Kamis pukul 06.00.

Sebelum tertutup kabut, gunung dengan ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu masih meletuskan asap dengan ketinggian sekitar 1.000 meter. Asap yang mengandung abu vulkanis itu terbawa angin ke arah utara dan sebagian ke timur.

"Justru inilah (status) waspada yang sebenarnya," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Muhammad Hendrasto kepada Tempo. Berangkat dari Kota Bandung, Jawa Barat, Hendrasto tiba di Pos Pengamatan Gunung Slamet pukul 04.30.

Hendrasto mengatakan status Gunung Slamet masih waspada sejak Senin malam lalu. Tiga hari berstatus waspada, Gunung Slamet masih stabil mengembuskan dan meletuskan asap kecil dengan tekanan lemah hingga tegang. Ketinggian asap maksimal hanya 1.000 meter.

Menurut Hendrasto, asap dari kawah Slamet itu umumnya mengarah ke utara dengan jangkauan 2 kilometer dari kawah. Selain membawa abu vulkanis, asap dari kawah Slamet terkadang juga membawa uap air ketika warnanya tampak putih.

Hendrasto mengatakan kegempaan Gunung Slamet masih stabil sejak berstatus waspada dengan gempa embusan sekitar 200-250 kali per hari. "Sejak Rabu hingga pukul 00.00, gempa embusan tercatat 226 kali," ujarnya. Adapun gempa vulkanis dangkal tercatat sebanyak enam kali.

Sedangkan gempa vulkanis dalam tercatat sembilan kali. Gempa vulkanis dalam menjadi salah satu parameter bagi PVMBG menentukan status gunung berapi. Sebab, gempa vulkanis dalam mencirikan adanya suplai magma dari bawah. Gempa vulkanis dalam itu hanya terpantau lewat seismograf. (Baca: Hujan Abu Mulai Turun di Lereng Gunung Slamet)

Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau sehari ada sembilan gempa vulkanis dalam, itu sudah ciri umum gunung api aktif," kata Hendrasto. Tanpa gempa vulkanis dalam, gunung api itu bisa dinyatakan sudah tidur atau tidak aktif lagi. Selama gempa vulkanis dalam masih sedikit, maka status gunung api tidak akan dinaikkan.

"Beda dengan Gunung Kelud kemarin. Gempa vulkanis dalamnya bisa mencapai ratusan per hari saat itu," kata Hendrasto. Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet, Sudrajat, mengatakan hingga kini aktivitas Gunung Slamet masih stabil.

"Kondisinya masih sama seperti kemarin," kata Sudrajat. Selama masih berstatus waspada, warga tetap dilarang beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah. "Sampai kapan status waspada ini, tidak bisa dipastikan. Kami ikuti saja perkembangannya dari hari ke hari," ujarnya.

DINDA LEO LISTY

Berita Terpopuler
Mega Bawa Jokowi ke Makam Bung Karno
Biaya Makan Tahanan di KPK Paling Mahal 
Di KPK, Ruhut Ungkap Aset Anas di PT Panahatan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

5 hari lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.
3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.


Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

6 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.


Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

10 hari lalu

Gunung Raung terlihat mengeluarkan abu vulkanik ketika kapal penyebrangan yang mengangkut pemudik  di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, 12 Juli 2015. Pemudik lebih banyak memilih mudik dengan jalur darat laut dikarenakan Gunung Raung terus bererupsi. TEMPO/Johannes P. Christo
Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.


Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

13 hari lalu

Pesawat Wings Air. Dok. Lion Air Group
Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.


Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

31 Desember 2022

Ketel uap Ruston Proctor & Co berdiri di depan pabrik Perkebunan PT Glenmore di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu 31 Desember 2022. Mesin uap asal Inggris ini saksi bisu kejayaan pabrik  yang didirikan oleh pengusaha asal Skotlandia, Ros Taylor pada 1920. TEMPO/ Diananta Putra Sumedi
Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.


Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Kawasan Beji Antaboga di Banyuwangi. Dok. pgi.or.id
Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.


Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

29 Juli 2022

Visual Gunung Raung pada Jumat, 29 Juli 2022, Pukul 06.00 WIB. Badan Geologi menaikkan status gunung di Jawa Timur ini dari Normal menjadi Waspada. (Dokumentasi Badan Geologi)
Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.


Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

28 Juli 2022

Gambar Gunung Raung diambil Kamis, 28 Juli 2022, pukul 05.23 WIB. Gunung tersebut sempat erupsi tiba-tiba pada Rabu, 27 Juli 2022, pukul 17.19 WIB menghasilkan kolom abu setinggi 1.500 meter dari kawah gunung tersebut. (Magma Indonesia/PVMBG).
Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.


5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

13 Juni 2022

Atlet paralayang dari Puncak Lawang, Sumatera Barat, Putri bersiap meluncur di Bukit Gendang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada Minggu, 28 November 2021. TEMPO | Yogi Eka Sahputra
5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?


Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

10 Agustus 2021

Gunung Raung yang terletak di antara Banyuwangi, Jember dan Bondowoso, erupsi dan abu vulkanik dirasakan sejumlah wilayah di Banyuwangi. Minggu, 7 Februari 2021. ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi
Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

Gunung Raung alias Rawon merupakan gunung api strato berkaldera setinggi 3.332 meter dari permukaan laut.