TEMPO.CO, Pekanbaru - Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Asap Riau akan melaporkan perkembangan penanganan kebakaran lahan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui komunikasi jarak jauh (telekonferensi). Masing-masing Satgas diberi kesempatan memberikan penjelasan kepada SBY terkait dengan penanganan asap.
"Nanti kami akan sampaikan perkembangan penanganan bencana asap," kata Kepala Kepolisian Daerah Riau Brigadir Condro Kirono kepada wartawan, Jumat, 14 Maret 2014, di Markas Polda Riau. (baca: Penyebab Asap di Pekanbaru yang Kian Pekat)
Penyampaian laporan akan dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Syamsul Maarif. Satgas Penindakan dan Hukum, kata Condro, akan menjelaskan persoalan penegakan hukum, sementara Satgas Pemadaman Darat dan Udara bakal menyampaikan perkembangan pemadaman lahan.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tampaknya mulai tidak sabar dengan cara Pemerintah Provinsi Riau dan para menterinya dalam menangani kabut asap kebakaran hutan. Dalam akun Twiter-nya, @SBYudhoyono, ia mengatakan akan mengambil alih penanganan dalam satu-dua hari ini. (Baca: Kabut Asap Kronis, Riau Tak Layak Huni)
"Kalau dlm waktu 1-2 hari ini Pemda Riau & para Menteri tidak bisa mengatasi, kepemimpinan & pengendalian akan saya ambil alih," demikian cuit SBY, Jumat, 14 Maret 2014. (Baca: Cuit Agnes Monica dan Iwan Fals Soal Asap Riau)
Dampak kabut asap akibat pembakaran lahan dan hutan di Riau makin mencemaskan. Indeks standar pencemaran udara di Riau sudah mencapai 305-500. Angka maksimal udara yang sehat adalah 100.
Jarak pandang di bawah 100 meter, sehingga Bandar Udara Syarif Kasim II ditutup sejak Rabu lalu. Sejauh ini, polisi baru menetapkan 40 tersangka, termasuk sebuah perusahaan sebagai pelaku pembakaran lahan.
RIYAN NOFITRA
Terpopuler
Indonesia Harus Bangun Lembaga Sertifikasi Profesi
Polisi Tangkap Mahasiswa Perekam Hubungan Intim
AS Yakin Malaysia Airlines Jatuh di Samudera India