TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Graha Layar Prima, pemilik merek Blitzmegaplex, Bratanata Perdana, mengatakan setelah melakukan penawaran saham perdana atau IPO pada April mendatang, perusahaan akan membangun bioskop baru di tujuh kota besar di Pulau Jawa. Dana untuk pembangunan bioskop ini diperoleh dari dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi saham.
"Perusahaan berencana membangun bioskop baru di tujuh kota, di antaranya adalah Bandung, Yogyakarta, Karawang, Jakarta, Surabaya dan Bandung. Pembangunan ini direncanakan akan dimulai pada 2014 dan berakhir pada 2015," kata Bratanata ketika memberikan keterangan pers dalam acara penawaran umum saham perdana PT Graha Layar Prima, Senin, 17 Maret 2014.
Saat ini perusahaan telah menandatangani letter of intent (LOI) untuk lima lokasi bioskop baru, sedangkan dua lokasi lain masih berada pada tahap evaluasi. "Sasaran penonton meliputi anak-anak, remaja, hingga dewasa," ujar Bratanata.
Catatan perseroan, pendapatan perusahaan sampai 30 September naik 40,16 persen menjadi Rp 228,65 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 163,02 miliar. Namun, perseroan juga masih mencatatkan rugi sekitar Rp 3,73 miliar hingga 30 September 2013.
Jumlah kerugian itu masih lebih baik dibandingkan periode 30 September 2012 yang sebesar Rp 194,30 miliar. Perseroan mampu menurunkan total liabilitas dari Rp 851,23 miliar pada 30 September 2012 menjadi Rp 583,62 miliar pada 30 September 2013.
Dalam aksi IPO ini, perseroan menunjuk PT Indo Premier Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Blitzmegaplex, yang didukung oleh perusahaan ekuitas swasta yang berbasis di Singapura Quvat Manajemen, adalah rantai bioskop terbesar kedua di Indonesia setelah 21 Cineplex .
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler
Buruh Semarang Protes Rencana Relokasi Pabrik
Hary Tanoe Diperkarakan, Saham MNC Langsung Jeblok
Menkeu Tak Lagi Andalkan Pajak Perusahaan Tambang