TEMPO.CO, Jakarta - Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, memprediksi penguatan rupiah akan terjadi hari ini. Rupiah diperkirakan berada dalam posisi 11.200-11.300. "Cukup stabil, karena rupiah sedang mencari keseimbangan baru," kata dia, Jumat, 21 Maret 2014.
Kiswoyo mengatakan fundamental perekonomian Indonesia tergolong bagus sehingga menyebabkan rupiah dapat mencari keseimbangan dan kembali menguat. Meskipun kemarin rupiah anjlok 130,8 poin ke level 11.446,30 per dolar, kata dia, data-data perekonomian Indonesia masih dapat memicu pasar memiliki sentimen positif kepada nilai tukar rupiah. (baca:Bunga Amerika Naik, Investor Lepas Saham)
Kiswoyo juga menyebutkan pertumbuhan perekonomian Indonesia lebih baik dari Amerika Serikat. "Pertumbuhan ekonomi kita lebih dari empat persen. Mereka (Amerika Serikat) terlalu berat untuk tumbuh sampai empat persen," ujarnya.
Keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menaikkan suku bunga acuan mendorong kenaikan kurs dolar terhadap mayoritas kurs regional. Keputusan ini memungkinkan terjadinya perpindahan modal dari pasar negara berkembang ke negara maju dan membangun kecemasan akan ketersediaan likuiditas dolar.
Pada perdagangan di pasar uang, Kamis, 20 Maret 2014, rupiah anjlok 130,8 poin (1,16 persen) ke level 11.446,30 per dolar. Hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka The Fed (FOMC) tersebut secara bulat juga memutuskan kembali pengurangan pembelian obligasi bulanan (tapering off) sebesar US$ 10 miliar. Komitmen tersebut semakin memunculkan ekspektasi negatif likuiditas moneter di pasar berkembang.
ALI HIDAYAT
Terpopuler
Facebook Buka Kantor di Indonesia
Hatta Tunjuk Kementerian Koperasi Jadi KPA KUR
Harga Tiket Kereta Turun, Penumpang Mulai Berebutan