TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum lewat pengacaranya, Firman Wijaya, mengatakan uang muka pembelian Toyota Harrier berasal dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Firman, SBY memberi duit untuk tersangka korupsi dan pencucian uang itu secara tunai.
"Uang muka beli Harrier itu dari Pak SBY," kata Firman setelah menemani kliennya di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, 21 Maret 2014. Menurut Firman, duit itu merupakan ungkapan terima kasih SBY kepada Anas. Sebab, kata Firman, Anas sudah sukses melaksanakan tugas khusus dari SBY. (Baca: Kampanye SBY di Kandang Anas Sepi Peminat).
"Hasil dari tugas-tugas khusus yang diberikan kepada Anas," kata Firman. Namun Firman tak merinci berapa duit yang diberi SBY untuk Anas. Yang jelas, ujar Firman, duit itu sebagai ungkapan terima kasih atas kinerja Anas selama pemilu legislatif dan presiden pada 2009. (Baca: Anas: Dana Kampanye Pilpres SBY Banyak Fiktif).
Terkait dengan tudingan itu, hingga Sabtu, 22 Maret 2014, para elite Partai Demokrat belum dapat dikonfirmasi. Namun, sebelumnya, anggota Dewan Pembina Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, berharap orang-orang yang terjerat kasus hukum tak terus dikaitkan dengan Demokrat lantaran mereka bukan lagi kader partai itu. Pramono meminta publik juga menilai kinerja baik yang ditunjukkan kadernya untuk negara.
Sebelumnya, KPK menetapkan Anas sebagai tersangka kasus gratifikasi dalam proyek Hambalang. Belakangan, KPK mengenakan pasal pidana pencucian uang terhadap Anas. Jumat, 21 Maret 2014, Anas diperiksa dalam kasus Hambalang. Setelah sekitar delapan jam diperiksa, Anas mengaku ditanyai soal Kongres Demokrat pada 2010 dan asal-usul pembelian Toyota Harrier-nya. (Baca: Loyalis Anas Boikot Kampanye SBY di Tulungagung).
KHAIRUL ANAM