TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berniat menaikkan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) dari 75 menjadi 125 persen untuk kendaraan mewah. Menanggapi rencana ini, Wakil Ketua Dream Club Indonesia Wahyu Dewanto meminta pemerintah bersikap transparan dengan memberi penjelasan. "Apa tujuan aturan ini dan seberapa besar efeknya bagi masyarakat?" katanya kepada Tempo, Selasa, 25 Maret 2014. (Baca : Penerimaan Pajak Barang Mewah Tidak Besar ).
Wahyu hanya menduga kenaikan pajak ini diberlakukan untuk menekan pertumbuhan jumlah mobil pribadi. Jika itu tujuannya, kenaikan pajak tidak akan efektif karena populasi mobil bermesin besar tidak terlalu banyak. Di sisi lain, kata Wahyu, populasi mobil mewah akan memberikan citra positif bagi perekonomian Indonesia. "Komunitas seperti kami seharusnya dirangkul pemerintah." (Baca: Penerimaan Pajak Impor Barang Mewah Merosot ).
Sedangkan Reza Nurhilman, bos produsen Keripik Maicih, mengatakan kenaikan pajak seperti memaksa penggemar mobil sport untuk membayar dengan harga ganda. Pemilik sedan sport Mercedes Benz SLK 200 ini kurang setuju dengan kebijakan tersebut lantaran jumlah pemilik mobil mewah relatif sedikit. "Menurut saya, cara ini tidak masuk akal jika ingin menaikkan penerimaan negara secara signfikan," ujarnya. (Baca : Menteri Chatib: Pajak Mobil Mewah Tak Bendung Impor).
Pada pekan ketiga Maret 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah akan menaikkan PPnBM sebagian kelompok kendaraan bermotor mulai April, dari 75 menjadi 125 persen. Kendaraan bermotor yang terkena aturan ini adalah sedan dan station wagon dengan mesin lebih dari 3.000 cc, motor bakar nyala kompresi berkapasitas lebih dari 2.500 cc, serta kendaraan roda dua dengan kapasitas silinder lebih dari 500 cc.
Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengatakan kenaikan tarif barang mewah merupakan instrumen untuk mengurangi konsumsi. Namun dia mengakui kebijakan tersebut tidak dapat mengurangi impor secara signifikan atau mendorong pengurangan defisit transaksi berjalan. "Impornya tidak banyak," katanya.
TRI ARTINING PUTRI | ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terpopuler
20 Penumpang MH370 Ternyata Teknisi Militer AS
Jokowi Masuk 50 Pemimpin Terhebat Versi Fortune
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Peti Kemas dan Sabuk MH370 di Perairan Perth?