TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Mabua Harley Davidson, Djonnie Rahmat, mengatakan, kenaikan pajak barang mewah untuk kendaraan bermotor akan membuat permintaan motor dengan mesin besar akan melemah alias motor gede (moge). Selain mempengaruhi harga motor, kenaikan pajak barang mewah untuk kendaraan bermotor dari 75 persen menjadi 125 persen turut melambungkan harga suku cadang.
"Tapi saya belum bisa prediksi berapa naiknya harga spare part. Kami masih tunggu (pemberlakuan pajak barang mewah) ," kata dia kepada Tempo, Minggu, 30 Maret 2014. (baca:Pajak Naik, Pemilik Mobil Mewah Minta Transparansi)
Djonnie mengatakan, permintaan motor Harley mengalami penurunan sejak kenaikan kurs dolar pada tahun lalu. Pada saat kurs dolar pada kisaran angka Rp 9.500, permintaan pasar motor Harley mencapai 90 unit per bulan. Namun, sewaktu kurs dolar naik menjadi Rp 12.500 turun menjadi 50 unit perbulan.
Dia berharap saat permintaan pasar motor besar tidak turun drastis saat
pajak barang mewah diberlakukan. Djonnie ingin penjualan motor dengan mesin gede ini dapat stabil, sekitar 50 unit per bulan pada bulan April mendatang. "Kami wait and see dulu dan masih tunggu dampak kenaikan pajak ini terhadap motor besar ini."
Untuk menyiasati kenaikan harga motor besar agar permintaan pasar tetap stabil, Djonni mengedepankan pelayanan purna jual yang membuat nyaman para customer. Selain memastikan kenyamanan berkendara dengan Harley Davidson, dia juga menjamin para pelanggan puas dengan pelayanan after sales service. "Seperti suku cadang yang mudah didapat," kata dia.
Pada pekan ketiga Maret, Presiden Yudhoyono menyatakan pemerintah akan menaikkan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebagian kelompok kendaraan bermotor mulai April. Kendaraan bermotor yang terkena aturan ini, adalah sedan dan station wagon dengan mesin lebih dari 3.000 cc, motor bakar nyala kompresi berkapasitas lebih dari 2.500 cc dan kendaraan roda dua dengan kapasitas silinder lebih dari 500 cc. (baca:April, Dealer Mulai Naikkan Harga Mobil Mewah)
ALI HIDAYAT
Terpopuler
Ada Lelucon Tender BUMN di Ketoprak Dahlan Iskan
Ketoprak BUMN, Dahlan Iskan Disindir Soal Pemilu
Ketoprak BUMN, Dahlan Iskan Goyang Oplosan
Besok, Tiket Kereta Ekonomi Dapat Diskon