TEMPO.CO, Solo - Banyak cara untuk mempelajari sejarah kebudayaan sebuah daerah. Pria kelahiran Belanda, Olivier Johannes Raap, mencoba mengintip sejarah budaya Jawa menggunakan foto di lembaran kartu pos kuno. Dia merangkumnya dalam sebuah buku berjudul Soeka-Doeka di Djawa Tempo Doeloe.
Buku yang ditulisnya selama empat bulan itu bergenre sejarah. Namun, Raap mencoba menyajikannya sebagai sebuah bacaan ringan. "Buku ini dapat menjadi teman minum kopi," kata dia dalam bedah bukunya yang digelar di Bentara Budaya Balai Soedjatmoko Solo, Senin malam, 31 Maret 2014.
Raap menyajikan ratusan repro kartu pos berusia seabad dalam buku keduanya itu. Semuanya berlatar di daerah Jawa, seperti Jakarta, Solo, Yogyakarta hingga Surabaya. Foto dalam kartu pos itu merekam renik peristiwa sejarah yang terkadang luput dari perhatian, seperti pakaian, perhiasan, permainan tradisional hingga proses pemakaman.
Raap menyebut bahwa bukunya itu tidak sekadar menelusuri sejarah kebudayaan di Pulau Jawa. "Buku ini juga menceritakan sejarah fotografi hingga perkembangan teknik di dunia percetakan," kata dia.
Salah satu pemerhati sejarah dari Solo, Heri Priyatmoko, menyebut bahwa Raap masih terkesan kurang yakin dengan sejumlah tulisannya dalam buku tersebut. Menurut dia, kesan itu terlihat dari seringnya penggunaan "mungkin" dan "barangkali" dalam buku itu. "Hal ini cukup mengganggu pembaca karena penulisan sejarah harus melalui riset yang kuat," ujarnya.
Buku berjudul Soeka-Doeka di Djawa Tempo Doeloe tersebut merupakan buku kedua yang ditulis oleh Raap. Sebelumnya, dia juga pernah menulis buku berjudul Pekerdja di Djawa Tempo Doeloe, yang menceritakan jenis-jenis pekerjaan masyarakat di Jawa pada masa lampau. Kedua buku itu sama-sama bersumber dari penafsiran terhadap kartu pos kuno.
AHMAD RAFIQ
Terpopuler
MH370 Terkuak Jika Kotak Hitam Tersambung Satelit
Ditemukan Obyek Oranye, Paling Mengerucut ke MH370
Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet
Australia Buat Aturan Baru Pencarian MH370