TEMPO.CO, Simferopol – Perdana Menteri Dmitry Medvedev memamerkan dukungan Rusia di Crimea dengan mengadakan pertemuan di Simferopol, Crimea, pada Senin, 31 Maret 2014.
Kunjungannya ini memicu amarah Ukraina sekaligus dikritik Barat yang terus mendesak Rusia untuk menyerahkan kembali semenanjung Crimea ke tangan Kiev. Ukraina menyebut Rusia telah menabrak aturan diplomasi.
Setelah mendarat di Simferopol, Medvedev beserta sejumlah anggota kabinetnya, termasuk Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin, mengadakan pertemuan dengan pemerintah Crimea. Pertemuan yang dihadiri sejumlah pemimpin Crimea ini membahas upaya kedua belah pihak untuk kembali menghidupkan perekonomian daerah.
“Tujuan (kedatangan) kami adalah untuk membuat semenanjung Crimea semenarik mungkin bagi para investor sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk pembangunan sendiri,” kata Medvedev, seperti dikutip dari Reuters.
Pertemuan ini seakan menjadi simbol bahwa Crimea telah mendapat dukungan penuh dari Rusia setelah hasil referendum menyatakan bahwa Crimea akan bergabung dengan Rusia. Bahkan, juru bicara Rogozin sempat bercuit lewat akun Twitter-nya, “Crimea adalah milik kita!”
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
MH370 Terkuak Jika Kotak Hitam Tersambung Satelit
Ditemukan Obyek Oranye, Paling Mengerucut ke MH370
Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet
Australia Buat Aturan Baru Pencarian MH370