TEMPO.CO , Bandung: Beberapa menit sebelum meninggal dunia, dalang wayang golek Asep Sunandar Sunarya mendapat kado istimewa dari tamu yang datang ke rumahnya pada Senin siang, 31 Maret 2014.
Penggemarnya asal Subang itu membawa hadiah satu set kursi dari kayu jati. Setelah melihat kado tersebut, sang dalang tiba-tiba berkata kepada istrinya, Nenah Hayati, "Mungkin Abah sudah harus berhenti."
Nenah menceritakan kembali kisah beberapa saat sebelum maut menjemput sang suami. Kala itu, Asep dan istri sedang ngobrol. Tak lama kemudian datang tamu membawa kursi. "Kursinya buat Mama, bukan buat Abah," kata Nenah mengulang ucapan suaminya. (Baca: Dalang Asep Sunandar Sunarya Meninggal)
Nenah lantas pergi ke dapur menyiapkan suguhan. Dia menghangatkan kue di microwave sekitar 5 menit. Begitu kembali ke ruang tamu, Nenah melihat suaminya sudah pucat. Sambil bertanya kenapa, ia menekan dada Abah hingga memberi nafas buatan karena suaminya terlihat susah bernafas.
Anak mereka ikut membantu. Dokter 24 jam ditelepon, juga ambulans. Abah akhirnya dilarikan ke RS Al Ihsan sekitar pukul 13.15 WIB. Dokter rumah sakit di unit gawat darurat sempat menangani. Namun Abah tak lagi merespon hingga akhirnya sang dalang dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 14.00 WIB. "Serangan jantung ini yang pertama kalinya," kata Nenah sambil menahan tangis. (Baca: Dalang Asep Sunandar Akan Dimakamkan di Baleendah)
Asep Sunandar Sunarya diketahui punya penyakit jantung pada akhir 2012. Sempat berobat, belakangan ia batuk-batuk. "Rencananya pada 13 April ini Abah mau operasi by pass jantung di Singapura," kata Nenah. Namun rencana Tuhan mendahuluinya.
ANWAR SISWADI