TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan bursa regional yang mayoritas positif turut berimbas pada indeks di bursa saham Jakarta. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan sesi pertama ditutup menguat 19,22 poin (0,39 persen) ke level 4.889,42. Volume transaksi mencapai 2,7 miliar lembar saham senilai Rp 3,03 triliun. Sementara total pembelian bersih asing di pasar reguler mencapai Rp 242 miliar.
Saham-saham berkapitalisasi besar seperti Astra Internasional (ASII), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank BRI (BBRI) menjadi penggerak indeks meski kenaikannya mulai terbatas. Beberapa saham lapis dua di sektor konstruksi dan konsumsi pun mengalami pergerakan berarti.
Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan sentimen positif datang dari bursa regional setelah indeks Dow Jones semalam yang ditutup pada level 16.573, atau naik 40,39 poin (0,24 persen) setelah data-data ekonomi menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi terjadi akibat musim dingin yang buruk.
"Sentimen positif dari kenaikan Dow Jones tersebut telah membuat indeks dari bursa di kawasan Asia pagi ini bergerak naik," kata Satrio.
Membaiknya data neraca perdagangan dan inflasi yang terkendali masih menjadi tenaga bagi indeks. Ditambah sentimen pemilu yang juga masih dominan, indeks tampaknya masih akan bergerak naik pada kisaran 4.850–4.903. "Penutupan di atas 4.903 bakal membuka potensi kenaikan menuju level 5.000," ujar Satrio.
Bursa Asia cenderung menguat hingga 12.30 WIB. Nikkei 225 menguat 1,25 persen ke 15.133, Hang Seng menguat 0,42 persen ke 22.617, Strait Times menguat 0,8 persen ke 3.218, dan bursa Korea Selatan menguat 0,13 persen ke 1.999.
PDAT | M. AZHAR
Terpopuler
Heboh Agnes Pakai 'Popok' di Klip Coke Bottle
Sering Marah-marah, Berapa Tensi Ahok?
Nyaris Separuh Pemilih Inginkan Jokowi Presiden
Jokowi: Tak Dikawal pun Saya Merasa Aman