TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri BUMN Mahmuddin Yasin mengatakan setoran dividen perusahaan-perusahaan pelat merah sepanjang tahun 2013 hanya berkisar Rp 37,5-38,5 triliun. Angka ini di bawah target yang dipatok sebelumnya sebesar Rp 40 triliun. “Ini tahun buku 2013 yang akan dibayarkan dalam APBN 2014,” katanya setelah rapat pimpinan di kantor pusat Pertamina, Kamis, 10 April 2014.
Salah satu pemicu tak tercapainya target tersebut, menurut Yasin adalah situasi ekonomi tahun lalu yang kurang baik, sehingga membuat beberapa BUMN mengalami rugi kurs. Ia mencontohkan, PLN tidak menyetor deviden karena merugi. Begitu juga Freeport yang tidak membayarkan dividen karena membutuhkan dana untuk ekspansi.
Soal kekurangan tersebut, kata Yasin, Kementerian BUMN berencana akan segera berkoordinasi Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Kementerian BUMN juga akan melaporkan kepada DPR untuk menjelaskan bahwa target dividen yang akan disetor dalam APBN P tidak tercapai. “Segera,” katanya.
Meski target setoran dividen tak tercapai, Yasin menilai kinerja BUMN cukup baik sepanjang 2013. Selama periode tersebut, laba perusahaan pelat merah itu mencapai Rp 150,7 triliun, atau naik dibandingkan pada 2012 yang tercatat sebesar Rp 150 triliun.
Khusus soal belum dibayarkannya dividen Freeport, menurut Deputi Bidang Industri Primer Kementerian BUMN Zamkhani, bukan berarti perusahaan tersebut menunggak utang. Keputusan itu semata-mata menjalankan amanat hasil Rapat Umum Pemegang Saham Freeport sebelumnya.
“Ya kami ingin dibagikan (dividen Freeport dibayarkan ke negara) karena sudah direncanakan masuk sebagai penerimaan negara. Tapi sahamnya memang minoritas,” tutur Zahmkhani.
ANANDA PUTRI
Berita Terpopuler
Di Kampung Deret, Jokowi-Prabowo Jadi Omongan
Suara Demokrat Turun, Ibas Diyakini Masih Lolos ke Senayan
Suara Demokrat Amblek di TPS Kampung Mertua SBY