TEMPO.CO , Jakarta - Pengelola obyek wisata Ciater, Subang, Jawa Barat, mulai mengembangkan wisata syariah. "Sudah kami coba," kata General Manajer PT Sari Ater, Windiyana Putra, saat ditemui Tempo di Ciater, Selasa, 15 April 20114. Pada tahap uji coba tersebut, wisata syariah tersebut dilakukan setiap Senin dan Kamis. "Para pegunjung kolam air panas antara perempuan dan pria dipisahkan," dia menjelaskan.
Kecuali itu, pihak pengelola juga tidak menyediakan jenis minuman beralkohol dan tidak menjual rokok. Soal penghentian minuman beralkohol, pihak Sari Ater sudah menyetopnya sejak 12 tahun lalu. "Ternyata sama sekali tak berpengaruh terhadap jumlah pengunjung," Widiyana menjelaskan.
Windiyana mengatakan pihaknya juga sudah mulai menyediakan paket wisata tadabur alam pada malam hari sekaligus menyiapkan para ustadz pembimbingnya. "Ternyata peminatnya sudah mulai banyak," ucapnya.
Pengembangan wisata syariah di Ciater, menurut Widiyana, sebagai upaya mengejar pasar wisatawan asing, terutama dari Malaysia dan Timur Tengah, yang sudah mulai ramai mendatangi Ciater.
Kepala Hubungan Masyarakat PT Sari Ater, Yukie Azumania, menyebutkan turis asal Timur Tengah, terutama Saudi Arabia dan Malaysia, saat ini mendominasi kunjungan turis mancanegara ke Ciater. (Baca: Pemerintah Bidik 100 Ribu Wisatawan Timur Tengah)
"Jika diprosentasekan, 50 persen turis asing yang datang ke Ciater berasal dari Saudi Arabia dan Malaysia," ujar Yukie. Lainya berasal dari Korea, Jepang, Belanda dan Polandia. Yukie menyebutkan, jumlah pengunjung obyek wisata dengan ikon air panasnya itu menyedot rata-rata tiga juta orang setiap tahunnya.
Untuk menggaet lebih banyak pelancong dalam dan luar negeri, Sari Ater terus menambah berbagai paket wisata, seperti outbond, off road, camping park dan flying fox. Saat ini juga sedang dibangun water park seluas 10 hektare. (Baca: Mau Wisata Syariah? Datanglah ke-9 Provinsi Ini)
NANANG SUTISNA
Berita Travel Lain
Pameran Travel Garuda Dipadati Pengunjung
Dieng Tawarkan Paket Wisata Baru
Menhut Usul Tarif Objek Wisata Naik