TEMPO.CO, Sana’a - Pesawat tanpa awak (drone) milik Amerika Serikat menyerang sebuah kamp pelatihan kelompok Al-Qaeda di selatan Yaman dalam operasi bersama antara pemerintah Yaman dengan militer Amerika Serikat sejak hari Ahad hingga Senin, 21 April 2014 malam waktu setempat.
Dilaporkan Al Jazeera, Kementerian Dalam Negeri Yaman menyatakan sebanyak 55 anggota Al-Qaeda tewas dalam operasi itu. Pemerintah Yaman mengklaim di antara yang tewas ada tiga anggota senior Al-Qaeda.
Baca Juga:
Operasi tersebut menargetkan kamp Al-Qaeda yang berada di Semenanjung Arab (AQAP). Semenanjung ini terletak di Pegunungan Mahfad, yang berada di perbatasan provinsi antara Abyan, Shabwa, dan Al-Bayda.
Seorang pejabat Yaman mengatakan selepas Ahad tengah malam, sebuah drone menembakkan rudal di sebuah kendaraan off-road yang membawa tiga orang di Provinsi Shabwa selatan. Wilayah ini dianggap sebagai benteng Al-Qaeda.
Salah seorang saksi mengatakan kendaraan off-road tersebut hancur dan mereka tidak melihat sisa tubuh tiga orang yang berada di sana. Tak lama kemudian, sebuah helikopter mendarat dan mengevakuasi jenazah para korban.
Serangan lain terjadi di wilayah Wadi. Drone milik AS menembakkan beberapa rudal ke kamp pelatihan Al-Qaeda. Dilaporkan lebih dari 30 gerilyawan tewas akibat serangan ini. Di antara korban, juga terdapat sejumlah orang asing. (Baca: Pesawat Tak Berawak AS Tembak Empat Militan Al-Qaeda)
Sebelumnya, pada Sabtu, 19 April 2014, drone juga menewaskan 10 gerilyawan Al-Qaeda di Provinsi Baida. Kantor berita Saba melaporkan tiga warga sipil turut menjadi korbannya. Namun, tidak diketahui siapa yang melakukan serangan ini.
AS telah lama memberi bantuan militer kepada Yaman untuk menyerang basis Al-Qaeda. AQAP, salah satu cabang Al-Qaeda, dianggap sebagai organisasi paling aktif di dunia. Kelompok ini dikaitkan dengan sejumlah serangan yang gagal terhadap AS. Dalam sebuah video belum lama ini, pemimpin AQAP bersumpah akan menyerang warga Barat di manapun mereka berada.
ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA
Terpopuler
Putin Tak Tertarik Kuasai Alaska
WNI Pemijat Refleksi Diadili di Malaysia
Tim Pencari MH370 Siap Tinggalkan Samudra Hindia