TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia kembali menerima laporan ihwal kekerasan seksual terhadap seorang bocah TK Jakarta Internasional School. Korban diduga mengalami kekerasan seksual oleh pelaku yang sama dengan pelaku sebelumnya.
"Dia mengenal pelaku sebelumnya," kata Ketua KPAI Asrorun Ni'am kepada Tempo, Rabu, 23 April 2014. Hal itu diketahui ketika korban baru ini mengaku mengenal sosok pelaku di dalam foto yang diperlihatkan kepadanya. (Baca: Bertambah, Korban Pelecehan Seksual di JIS)
Selain itu, menurut Ni'am, korban pun menyebutkan sejumlah istilah asing yang merujuk pada pelaku lainnya. Diduga, pelaku bukan hanya petugas kebersihan. "Ada juga gambaran pelaku merujuk pada orang asing," katanya.
Menanggapi laporan tersebut, Ni'am mengaku pihaknya akan terus melakukan investigasi lebih lanjut dan mendalam. Dia meminta pihak JIS dapat bertindak kooperatif. "Apalagi ada fakta-fakta kekerasan seksual di JIS telah terjadi sejak lama," katanya. (Baca: Kasus di JIS Diduga Bukan Pertama Kali)
Nia'm juga menyinggung salah satu kasus pelecehan dengan merujuk pada laporan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (Federal Bureau of Investigation/FBI). Laporan FBI menyebutkan bahwa salah satu buronan internasional pelaku pedofilia merupakan guru yang pernah mengajar di JIS. Dia adalah seorang pria asal New York bernama William James Vahey. William diketahui bekerja di JIS dari 1992 hingga 2002.
Berdasarkan fakta itu, kata Na'im, tak tertutup kemungkinan pernah ada korban kekerasan seksual semasa William bekerja sebagai guru di sekolah internasional tersebut. "Apalagi kurun waktunya sepuluh tahun," katanya. (Baca: Kata JIS Soal Pedofil Buron FBI)
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Lainnya: