TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai Forum Transparasi Anggaran untuk Indonesia (Fitra) tak paham soal proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) yang bertujuan mengeruk sungai-sungai yang ada di Jakarta. Menurut Ahok--sapaan Basuki, Direktur Investigasi dan Advokasi Ucok Sky Khadafi terkesan asal ngomong dan tidak mengerti.
Menurut Ahok, pihaknya mempercepat proyek tersebut untuk mengurangi pinjaman kepada Bank Dunia. Proyek itu juga akan dikerjakan sendiri. "Kerjain sendiri dicurigai, pinjam duit dicurigai, kenapa tidak curigai saja semua proyek penggalian," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat, 2 Mei 2014.
Ia heran dengan tudingan Fitra lantaran pemerintah memang masih memiliki dana cadangan untuk mengerjakan proyek tersebut. "Kalau punya duit sendiri dari sisa lebih pagu anggaran, kenapa harus pinjam? Kami pinjam itu juga karena terpaksa, karena ada ikatan komitmen fee. Kalau tidak, sudah saya batalin semua. Karena apa? Kami ada duit, kok. Jadi tuduhannya yang mana?" ujarnya dengan ngotot.
Ia mengatakan kontrak proyek tersebut ditandatangani empat tahun lalu ketika masa pemerintahan Fauzi Bowo. "Pakai duit sendiri dituding buat dana pilpres. Jadi, pinjam lebih lebih bagus. Aku sudah capek dengar Fitra, tidak mengerti maunya apa," katanya.
Fitra menganggap proyek JEDI berpotensi menjadi lahan korupsi baru. Perubahan kontrak kerja sama menimbulkan tender ulang. "Jika tender ulang, akan dimenangkan oleh perusahaan yang dekat dengan Jokowi-Ahok. Modus ini seperti kasus Transjakarta," ujar Ucok.
ERWAN HERMAWAN
Berita lain:
Buruh Perusahaan Prabowo Tagih Tunggakan 4 Bulan Gaji
Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal
Terungkap, Moyes Kecewa Berat pada Bintang MU Ini