TEMPO.CO, Padang - Wakil Menteri Pendidikan Nasional Musliar Kasim mengatakan setiap pelaksanaan ujian pasti beredar kunci jawaban. Dia menduga ada pihak-pihak yang ingin mengacaukan pelaksanaan ujian nasional (UN).
"Jangan-jangan, mereka membuat kunci dari nomor 1 hingga 50. Lalu disebarkan. Tapi, siapa yang menjamin kunci itu dari soal UN," ujarnya di Padang, Kamis, 8 Mei 2014. (Baca: Kunci Jawaban Soal Ujian Nasional Dijual Rp 7 Juta)
Dugaan itu, kata dia, berdasarkan fakta bahwa kunci jawaban itu beredar sebelum lembaran soal itu tiba di daerah. "Makanya saya heran. Dari mana asal kunci itu. Padahal soal belum tiba," ujarnya.
Jika ada menemukan kunci jawaban itu, Kementerian Pendidikan akan mencocokkan kunci itu dengan jawaban yang benar. "Pasti kami akan menindaklanjuti. Jika 80 persen kunci itu benar, ujian akan diulang," ujarnya.
Di Padang, selama tiga hari pelaksanaan UN sekolah menengah pertama (SMP), Dinas Pendidikan Kota Padang menemukan tiga lembaran kunci jawaban untuk mata pelajaran matematika yang beredar di antara siswa. Selain temuan Ombudsman Sumatera Barat di SMPN 16 Padang, pihak kepolisian juga menemukan dua kunci jawaban di kawasan Kecamatan Koto Tangah, Padang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Indang Dewata mengatakan tiga kunci jawaban itu telah diverifikasi dengan memeriksa kunci jawaban yang beredar sesuai dengan soal resmi. "Verifikasi dilakukan oleh guru matematika yang kita tunjuk," ujarnya. (Baca juga: Sindikat Kunci Jawaban UN Ditangkap di Lamongan)
ANDRI EL FARUQI
Berita Terpopuler:
Bangun Tidur, Bupati Bogor Dicokok KPK
Soal Investasi Asing, Jokowi Tangkis Serangan SBY
Hukum Syariah Aceh Disorot Media Internasional
Kronologi Bupati Bogor Rachmat Yasin Ditangkap KPK
Piala Socrates Award untuk Kota Surabaya Keliru?