TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, meminta pemerintah segera merevisi target penerimaan pajak tahun ini. Menurut dia, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2014 yang diperkirakan hanya akan mencapai 5,5 persen akan berdampak langsung pada penerimaan pajak dan belanja negara.
"Penerimaan pajak saya kira akan turun signifikan dan pemerintah harus menyesuaikan dengan rencana belanja yang telah ditetapkan dalam APBN 2014," kata Lana, Sabtu, 10 Mei 2014. (Baca: Target Penerimaan 2014 Pajak Direvisi)
Menurut dia, dengan anjloknya penerimaan pajak, pemerintah harus menyusun kembali rencana belanja pemerintah dan defisit anggaran. "Kalau porsi belanja masih sama dengan target APBN, otomatis defisit dan utang pemerintah akan bertambah. Ini harus segera diajukan dalam APBN Perubahan," ujarnya.
Menurut Lana, opsi kenaikan harga bahan bakar minyak akan kembali menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk mengurangi pengeluaran belanja. Jika harga BBM naik, beban belanja subsidi pemerintah akan bisa berkurang. "Itu pilihan kalau belanja dan utang tetap. Tapi tentu harus dikombinasikan juga dengan pemangkasan belanja," ujarnya.
Sebelumnya Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya akan mencapai 5,5 persen, terjun bebas dari target sebelumnya antara 5,7 hingga 6 persen.
Revisi target pertumbuhan tersebut berkaca dari realisasi pertumbuhan kuartal I yang hanya mencapai 5,21 persen. Dia mengakui melambatnya ekonomi otomatis akan berdampak pada anjloknya penerimaan pajak. Adapun tahun ini, target penerimaan pajak disepakati Rp 1.110 triliun. Hingga 28 April lalu, realisasi penerimaan pajak baru mencapai Rp 281,7 triliun. (Baca: BPK Akan Berfokus Audit Penerimaan Pajak)
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terpopuler:
Ini Dia Klub Baru Ryan Giggs
9 Jam Bersaksi Kasus Century, Boediono: Saya Lega
Sampar Hitam Membuat Manusia Kuat
Begini Gaya Kontroversial Olga Syahputra